News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Bola Panas Piala Dunia 2022, Qatar Dituding Lakukan Spionase ke FIFA

Penulis: Guruh Putra Tama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lusail Stadium, salah satu stadion yang akan digunakan di pertandingan final FIFA World Cup di Qatar pada Desember 2022. Stadiun di pinggiran Kota Doha ini mampu menampung 80.000 penonton. Qatar dituding melakukan kegiatan mata-mata kepada FIFA terkait isu Piala Dunia 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Isu miring kembali menerpa Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 mendatang.

Qatar disebut-sebut melakukan kegiatan spionase atau memata-matai FIFA dan para petingginya terkait Piala Dunia 2022.

Qatar diyakini memiliki beberapa tujuan kala melakukan kegiatan spionase tersebut.

Stadion 974 akan menjadi venue pertandingan Piala Dunia 2022 pada 30 Maret 2022. Qatar dituding melakukan kegiatan mata-mata kepada FiFA terkait Piala Dunia 2022. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Baca juga: Piala Dunia 2022: Hanya 6 Pemain J.League Warnai Skuad Timnas Jepang Untuk Piala Dunia 2022

Negara yang berada di Timur Tengah ini menginginkan agar posisi mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 tetap aman.

Selain itu, Qatar ingin memastikan di dalam tubuh FIFA tak ada perpecahan yang dapat mengancam kepentingan ke depan.

Termasuk, negara tersebut ingin mengetahui apakah para petinggi FIFA menjalin kerja sama baru yang bisa merugikan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.

Kegiatan mata-mata tingkat tinggi tersebut disebut-sebut dilakukan Qatar dengan meminta bantuan dari pihak lain.

Qatar dikabarkan menyewa sebuah firma swasta yang berbasis di Amerika Serikat untuk melakukan kegiatan tersebut.

Firma yang dimaksud adalah Global Risk Advisors atau GRA sebagaimana dikutip dari laman Swiss Info.

GRA ini banyak diisi oleh mantan anggota Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) sebagai anggota.

Bahkan, pendiri dari GRA ini adalah mantan CIA, Kevin Chalker.

Ia dan kru disebut-sebut sampai meretas data dan kegiatan pribadi para petinggi FIFA untuk mengetahui hal yang terjadi.

Pemandangan Stadion Internasional Khalifa di Doha pada 29 Oktober 2022 menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Vincent AMLVY / AFP (Vincent AMLVY / AFP)

Mulai dari surat elektronik (email), komputer hingga hubungan pertemanan antarmereka dipantau ketat oleh GRA.

Meski demikian, GRA membantah tudingan tersebut.

Qatar juga mengeluh lantaran sering dikaitkan dengan isu negatif jelang Piala Dunia 2022 memulai kick-off.

Memang, Qatar sering mendapatkan stigma negatif dalam agenda menjadi tuan rumah Piala Dunia kali ini.

Isu terkait pekerja migran dan hak asasi manusia mencuat sebagai masalah yang disorot barat.

Meski demikian, sang tuan rumah juga selalu membantah tuduhan-tuduhan tersebut.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini