Akan tetapi, mereka memiliki barisan penggawa yang siap bersaing dengan lawan-lawannya sejak fase grup.
Berdasarkan data Transfermarkt, Akram Afif menjadi pemain paling bernilai bagi Qatar.
Pemain klub Al Sadd itu kemungkinan besar akan menjadi tulang punggung di sektor wing kiri.
Ia akan bekerja sama dengan Almoez Ali yang akan menempati pos penyerang tengah.
Pemain berusia 26 tahun ini memiliki rekor mentereng sebagai juru gedor The Maroon.
Sejauh ini, Almoez Ali menjadi pemuncak daftar pencetak gol terbanyak Qatar dengan 34 gol.
Namun untuk terhindar sebagai bulan-bulanan tim lawan, Qatar perlu bermain kolektif, alih-alih hanya mengandalkan skill individu pemain bintangnya.
Hal tersebut menjadi tugas bagi pelatih Felix Sanchez Bas untuk memastikan tim asuhannya tak gugup tampil di piala dunia pertamanya.
Qatar barangkali bisa juga memanfaatkan dukungan publik sendiri kala tampil di laga-laga piala dunia.
Dengan populasi sekira 3 juta jiwa, Qatar akan mendapatkan banyak dukungan dari para penduduk yang tak sabar menantikan aksi para pemain sepak bola dunia.
Baca juga: Profil Brasil di Grup G, Raja Piala Dunia yang Kehilangan Takhtanya sejak 20 Tahun Silam
Barangkali, Qatar dapat mengambil keuntungan dari sisi non-teknis dalam Piala Dunia 2022 kali ini.
Maksudnya, mereka dapat memanfaatkan faktor cuaca untuk menjadi keuntungan.
Banyak negara pastinya perlu beradaptasi dengan iklim dan cuaca Qatar yang panas.
Nah, Timnas Qatar yang sudah terbiasa dengan hal itu dapat mengeksploitasi lawannya dengan memeragakan permainan cepat sebagai senjata.
(Tribunnews.com/Guruh)