TRIBUNNEWS.COM - Mantan Pemain Inggris, David Beckham mendapatkan ultimatum agar mau membatalkan kontrak dengan pihak penyelenggara Piala Dunia 2022.
Adapun pihak terbaru yang memberikan ultimatum kepada Beckham tersebut bernama Joe Lycett.
Komedian sekaligus presenter televisi itu meminta Beckham membatalkan kontrak dengan Piala Dunia 2022 sebagai protes sikap anti LGBT di negara tersebut.
Baca juga: Mahal & Banyak Aturan, Suporter Timnas Inggris Pilih Tak Nonton Piala Dunia 2022 Langsung di Qatar
Dilansir AS, kontrak mantan pemain Manchester United itu mencapai 10 juta dollar sebagai seorang promotor Piala Dunia 2022.
Meskipun banyak superstar yang turut berkontribusi atas kemeriahan Piala Dunia 2022, Joe Lycett memberikan sorotan tajam kepada Beckham.
Selain sebagai bentuk protes atas dukungan sepak bola Inggris terhadap LGBT, Joe Lycett juga menilai Beckham sebagai ikon gay.
Lycett berani mengutarakan hal itu lantaran Beckham telah banyak berpose untuk beberapa majalah gay yang terkenal.
Atas dasar itulah, Joe Lycett mengultimatum agar Beckham mundur dari proyek Piala Dunia 2022.
Joe Lycett berkenan akan memberikan uang dalam jumlah tertentu jika Beckham memenuhi tuntutannya tersebut.
Sebaliknya, Lycett akan mencabik-cabik uangnya di depan umum sebelum acara pembukaan Piala Dunia 2022.
Diketahui Lycett cukup vokal dalam menyuarakan hal tersebut termasuk mempertanyakan keberadaan Beckham sebagai duta besar Piala Dunia 2022 dengan latar belakang yang ia miliki.
Bahkan, ultimatum Lycett juga sempat dipertegas dengan pernyataan Musa Okwonga dalam sebuah wawancara dengan majalah GQ.
Okwonga sendiri merupakan penulis tentang sepak bola dan pembawa acara Stadio sekaligus podcast sepak bola Ringers.
"Saya hanya mempertanyakan mengapa David Beckham begitu bangga dengan dukungannya kepada LGBT pada awal kariernya," ujar Okwonga dalam sebuah wawancara dengan majalah GQ.