TRIBUNNEWS.COM- Nama Michy Batshuayi mungkin tak akan masuk dalam line-up pilihan utama Roberto Martinez untuk gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.
Michy Batshuayi tenggelam dalam kebesaran Romeru Lukaku yang selalu jadi ujung tombak nomor satu.
Namun, ketika Lukaku absen karena cedera, Michy Batshuayi yang akan akan maju.
Dan, striker berusia 29 tahun ini terbukti adalah seorang supersub.
Ini bisa terlihat dari statistik.
Lukaku hanya bermain sekali dalam setahun terakhir sementara Batshuayi mencetak empat gol dari delapan laga terakhir, dan rekor keseluruhannya adalah 26 gol dalam 47 penampilan internasional.
Bukan hitungan yang buruk.
Jangan lupakan pula peran dia yang kerap terlibat dalam permainan dengan turun ke bawah, dan mencari bola sendiri.
Itu juga yang menjadi alasan Batshuayi menjadi penyerang yang terpilih dalam 26 pemain ke Qatar, dan bukannya Divock Origi.
Mantan bomber Olympique de Marseille ini meninggalkan Chelsea pada musim panas lalu, setelah enam tahun di Stamford Bridge.
Dia dikontrak dua tahun oleh Fenerbahce, dimana dirinya mengemas delapan gol, dan sebuah assists dalam 13 laga terakhir di berbagai kompetisi.
Qatar Jadi Pentas Terakhir Generasi Emas Belgia
Setelah menjadi negara nomor satu di FIFA selama lebih dari tiga tahun berturut-turut, dan mengalahkan Brasil pada perempatfinal di Piala Dunia terakhir, pasukan Belgia datang ke Qatar dengan penuh tanda tanya.
Gelaran Piala Dunia 2022 ini menjadi kesempatan terakhir skuat Belgia asuhan Roberto Martinez untuk membuktikan diri bahwa mereka memang pantas diharapkan sebagai generasi emas.