TRIBUNNEWS.COM - Jelang bergulirnya Piala Dunia 2022 Qatar, Carlos Queiroz selaku pelatih Timnas Iran sempat diwawancarai oleh ESPN pada bulan September 2022 terkait persiapan timnya menyambut pertandingan di Grup B.
Timnas Iran akan menghadapi Timnas Inggris pada laga pembuka grup B di Stadion International Khalifa, Qatar, Senin (21/11/2022) pukul 20.00 WIB.
Saat ditanya mengenai kekuatan Timnas Inggris, Queiroz berkata bahwa ia sangat senang Iran dapat bertemu dengan tim asuhan Gareth Southgate itu.
Menurutnya, Inggris adalah tim yang top walaupun tim Inggris yang sekarang belum sebaik pendahulunya saat generas David Beckham dkk.
Baca juga: Legenda Liverpool: Jude Bellingham akan Jadi Bintang Timnas Inggris di Piala Dunia 2022
"Tidak ada keraguan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, dalam pertandingan internasional, Inggris tampil dengan persiapan dan visi yang lebih matang," ucap Carlos Queiroz dikutip dari ESPN.
"Hal ini terlihat dari hasil yang terjadi di lapangan."
"Namun, saya tidak mengatakan bahwa tim ini lebih baik, atau para pemainnya lebih baik dari masanya David Beckham dan Paul Scholes."
"Mereka belum mencapai level itu, tetapi perbedaannya adalah Inggris yang sekarang menunjukkan visi yang jelas tentang bagaimana tim ini harus bermain."
"Jadi, hal tersebut membuat Inggris bermain dengan lebih konsisten dan mampu bersaing," jelasnya.
Kepada Mark Ogden, jurnalis ESPN, Queiroz mengatakan bahwa Piala Dunia kali ini akan berbeda sama sekali dengan edisi-edisi sebelumnya sehingga segala sesuatu bisa terjadi.
"Kami memiliki pemain yang bermain di Eropa, mereka telah menjalani 15 sampai 20 pertandingan."
"Di Piala Dunia edisi-edisi sebelumnya, mereka setidaknya telah memainkan 65 sampai 70 pertandingan, jadi mari kita lihat apa yang akan terjadi nanti."
Iran sendiri tidak dijagokan oleh banyak orang untuk lolos dari fase grup.
Tim ini tergabung di grup B bersama dengan Inggris, Amerika Serikat, dan Wales.
Mantan pelatih Real Madrid itu berkata bahwa ia tidak peduli terhadap pendapat orang lain mengenai tim Iran.