TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akan memantau akun media sosial para pemain selama digelarnya Piala Dunia 2022 pada 20 November hingga 18 Desember mendatang.
FIFA akan bekerja sama dengan asosiasi pemain profesional atau Fifpro dalam melakukan pengawasan ini.
Melalui pengawasan ini, FIFA ingin para pemain tak lagi menjadi sasaran beragam ujaran kebencian selama Piala Dunia 2022.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Dambakan Portugal vs Brasil di Final Piala Dunia 2022 Qatar
Atau setidaknya, FIFA dapat mengurangi hinaan, cacian, dan ucapan tak menyenangkan lainnya yang ditujukan kepada para pemain.
FIFA memandang pengawasan ini juga penting untuk para penggemar.
Mereka berusaha menciptakan suasana media sosial yang ramah bagi pemain dan penggemar untuk berinteraksi.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengaku bangga dengan peluncuran program pengawasan ini.
Ia berharap program ini dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama Piala Dunia 2022 berlangsung.
"Kami sangat bangga untuk meluncurkan program yang akan membantu para pemain menghindari efek negatif dari sosial media," ungkap Gianni dikutip dari laman BBC.
"Beragam postingan di sosial media dapat menyebabkan terjadinya masalah mental dan interaksi," sambungnya.
Presiden Fifpro pun menambahkan pentingnya pengawasan untuk melindungi para pesepak bola.
"Ini adalah tanggung jawab dunia sepak bola untuk melindungi para pemain dan grup lain dari ujaran kebencian," ujar Presiden Fifpro, David Aganzo.
"Hinaan semacam itu dapat mengganggu diri, keluarga, performa, kesehatan mental dan sikap para pemain," lanjutnya.
FIFA nampaknya belajar dari fenomena yang terjadi selama Euro 2020 lalu.