Inggris (kelima) dan Iran (20) juga berada di Grup B.
Ini menjadi satu-satunya grup yang terdiri dari empat negara dengan berperingkat di bawah 20 besar di FIFA.
Sangat pantas disebut grup neraka.
Dan Wales akan sangat mengandalkan sang ikon, Gareth Bale untuk selamat dari grup neraka ini.
Winger berusia 33 tahun ini mungkin kekurangan waktu bermain selama setahun terakhir.
Namun, hal itu tak menumpulkan tajinya saat membela negaranya, dimana dia mencetak ketiga gol Wales dalam kemenangan play-off mereka atas Austria, dan Ukraina.
Sembilan dari 13 gol Wales di dua turnamen besar terakhir, Euro 2016 dan 2020, melibatkan setidaknya aksi dari Bale, atau Aaron Ramsey.
Selepas pindah dari Madrid, Bale seperti menemukan performanya kembali di Los Angeles FC dengan ikut mempersembahkan Piala MLS.
Bekal selama berkiprah di MLS ini pula yang membuatnya jadi mata-mata untuk mengetahui kekuatan timnas AS.
"Ya, tentu saja, dia banyak memberikan informasi tentang para pemain AS ini. Dia jadi mata-mata kami," kata pelatih Wales, Rob Page.
AS sendiri membanggakan pengalaman Piala Dunia yang jauh lebih banyak daripada Wales.
Ini akan jadi penampilan ke-11 kalinya di Piala Dunia.
Hanya kalah oleh Meksiko (17) yang jadi tim paling sering tampil dari negara-negara CONCACAF. Dan The Yanks sukses lolos ke-16 besar dalam tiga dari empat Piala Dunia terakhir mereka.
Pelatih kepala Gregg Berhalter membuat beberapa pilihan skuat yang mengejutkan, dengan Ricardo Pepi dan Zack Steffen di antara mereka yang tersisih.
Penyerang muda, Giovanni Reyna bakal jadi andalan.
Penyerang Borussia Dortmund ini sudah menyumbang empat gol dari 14 laga untuk timnas.