Qatar juga membangun stadion, hotel, dan bandara baru. Selain itu juga membiayai liga profesional domestik dengan pelatih dan pemain superstar, dari manajer Barcelona Xavi Hernandez hingga Kolombia bintang James Rodriguez.
Namun, pada malam tadi, Qatar gagal di satu area yang tidak bisa mereka kendalikan.
Banyaknya kursi kosong di stadion telah menjadi sorotan tersendiri setelah klaim mereka pada 2010 lalu, dalam upaya menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Mereka sempat mengatakan jika Qatar adalah negara pecinta sepak bola yang penuh dengan penggemar dengan hasrat untuk olahraga.
Tentu situasi yang terjadi tadi malam menjadi tamparan muka keluarga kerajaan.
Kenyataannya, kekayaan yang dimiliki kerajaan tak bisa membeli kesetiaan rakyatnya untuk menonton pertandingan yang dimainkan Qatar.
Tidak ketika populasi itu sendiri kaya dan istimewa. Untuk diketahui, Qatar memiliki PDB per kapita tertinggi di dunia.
Jika mereka tidak menyukai apa yang lihat, tentu mereka akan membuat pilihan mereka dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka.
Mengutip 90min, kehadiran resmi pada pertandingan di Stadion Al Bayt dicacat ada lebih dari 57.000 penonton.
Namun banyak penggemar telah pergi sebelum dimulainya babak kedua, dan pada menit ke-80 terlihat jelas bahwa kursi semakin kosong daripada sebelumnya.
Awalnya ada spekulasi media sosial bahwa banyak penggemar telah meninggalkan tempat duduk mereka untuk berdoa.
Namun hal itu dibantah oleh Matt Slater dari The Athletic, yang men-tweet melalui akun Twitternya.
“Saran bahwa 20 persen (bertambah) dari kerumunan telah pergi untuk berdoa baru saja ditembak jatuh oleh jurnalis Qatar yang duduk di sebelah saya. “Tidak, mereka baru saja pergi.”
Baca juga: Tanggapan Felix Sanchez tentang Suporter Qatar yang Tinggalkan Stadion sebelum Laga Usai