Tapi, kondisi sang kapten dipastikan sudah bugar, dan fit untuk laga sore nanti.
"Saya melihatnya seperti biasa ... bersemangat untuk menikmati Piala Dunia," kata pelatih kepala Argentina, Lionel Scaloni, mencoba meredakan beberapa tekanan pada pemain utamanya.
"Dia menikmati kebersamaan dengan rekan satu timnya, sesi latihan, masa inap, dan seluruh prosesnya."
Arab Saudi tentunya tak diunggulkan melawan juara Copa America ini.
Namun, mereka berpotensi bisa menyulitkan dalam bimbingan pelatih Herve Renard.
Tangan dingin Renard sudah terbukti ketika membimbing Zambia meraih mahkota Piala Afrika pertama-kalinya pada tahun 2012.
Tiga tahun kemudian, pada 2015, melakukan hal yang sama dengan Pantai Gading untuk menjadi orang pertama yang memenangkan turnamen dengan tim yang berbeda.
Dengan mencicipi Piala Dunia keduanya, setelah sebelumnya memimpin Maroko di edisi 2018, Renard memimpikan perjalanan ajaib lainnya bersama Arab Saudi.
Pasukan Herve Renard ini membukukan tempat mereka di Qatar dengan mengemas 13 kemenangan, dan hanya satu kekalahan di 18 laga kualifikasi.
Tim berjuluk Al Saqour alias si "Burung Elang" ini lolos ke Qatar setelah jadi juara grup B, di atas Jepang, dan Australia. Itu sudah memberikan gambaran kekuatan dari skuat asuhan Renard ini.
Sayangnya, performa mereka seperti menurun saat serangkaian uji coba.
Saudi kalah dari Venezuela, Kolombia, dan Kroasia, dengan hanya dua kali menang dalam sepuluh kali uji coba.
Sebagai tambahan, Saudi juga punya rekor minor di laga pembuka Piala Dunia dengan kalah telak 5-0 dari Rusia pada 2018, dan 8-0 dari Jerman pada 2002.
Tim Burung Elang tanpa sang topskor tim dengan 17 gol, Fahad Al Muwallad yang dihukum garaga-gara kasus doping.