TRIBUNNEWS.COM - Memang terlalu dini jika menyebut gelaran Piala Dunia 2022 terasa hambar, jauh dari euforia kemewahan jika dibandingkan dengan edisi sebelumnya.
Kenyataannya jalan-jalan di Qatar ramai dengan suporter lengkap dengan atribut negara yang didukung pada turnamen Piala Dunia 2022.
Kesan 'hambar' lebih tepat ditujukan kepada jumlah kehadiran penonton yang memadati stadion sebagai venue dihelatnya pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar.
Baca juga: Klasemen Grup A Piala Dunia 2022 seusai Belanda Gasak Senegal: De Oranje Kudeta Ekuador
Talksport menangkap ada dua pertandingan yang dinilai jauh dari hingar bingar euforia penyelenggaraan turnamen empat tahunan ini.
Sejumlah kamera berhasil menangkap gamabaran bangku kosong tribun penonton.
Padahal ini Piala Dunia 2022 bisa dikatakan sebagai pestanya jagad sepak bola dunia.
Bangku-bangku kosong stadion ini bak membuktikan bagaimana hambarnya Piala Dunia 2022 Qatar yang diiringi sejumlah kontroversi penyelenggaraannya.
Masalah larangan alkohol, perampokan hingga keos perihal tiketing menjadi sejumlah bukti bagaimana gambaran Piala Dunia 2022 yang kali pertama di Negara Timur Tengah.
Bahkan kontroversi semakin menjadi ketika announcer stadion yang dipercaya menggelar pertandingan Piala Dunia 2022 salah dalam menyebutkan jumlah kehadiran.
Tidak ada kecocokan antara penjualan tiket, kapasitas dan kondisi riil di tribun penonton.
Contoh pertama, tepatnya di laga pembuka Piala Dunia 2022 antara Qatar vs Ekuador di Stadion Al Bayt, Minggu (20/11/2022).
Di laga tersebut, Ekuador sukses menggasak tuan rumah dengan skor 2-0 lewat brace Enner Valencia.
Announcer mengumumkan bahwa laga tersebut dihadiri 67 ribu penonton. Padahal merujuk kepada Stadion Al Bayt di Al Khor hanya berkapasitas 60 ribu.
Bahkan dari sejumlah sudut tribun penonton ada tempat duduk yang kosong.