Prediksi dokter Schwartzstein jika La Albiceleste juara Piala Dunia 2022, status juara itu akan dimanfaatkan pemerintahnya untuk mengeluarkan kebijakan yang tidak pro rakyat.
Pada saat rakyat sedang euforia dengan kemenangan, pemerintahnya akan mengeluarkan kebijakan devaluasi mata uang peso, karena rakyat tidak fokus.
Dan itu berarti negerinya akan bangkrut.
“Kami telah mengalami banyak krisis, namun ini yang terburuk,” ujarnya.
Al Jazeera, media yang berbasis di Doha - Qatar memberitakan, bahwa rakyat Argentina yang sedang menderita di bawah pemerintahan Alberto Fernández, membutuhkan oase di tengah nestapa yang mereka alami. Oase itu adalah kemenangan Tim Tango di pentas Piala Dunia. Jika tim asuhan Lionel Scaloni menang, apalagi sanggup meraih trofi untuk ketiga kalinya, itulah hiburan dan kegembiraan di tengah kesukaran hidup sehari-hari.
Adalah di luar nalar ketika Tim Tango dipermalukan tim Arab Saudi di laga perdana Grup C Piala Dunia 2022. Kekalahan itu membuat La Albiceleste mulai diragukan untuk bisa menjadi juara Piala Dunia 2022. Saat ini, Argentina menghuni dasar klasemen grup C. Karena itu, Messi berjanji membawa Argentina menang atas Meksiko dan Polandia. Jika mereka menang atas Meksiko dan Polandia, mereka dipastikan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. "Kami mesti kembali ke dasar siapa kami sebenarnya. Kami akan fokus untuk laga yang akan datang,” kata peraih tujuh trofi Ballon d’Or itu. “Pertempuran” melawan Meksiko dini hari nanti adalah laga “final”, karena jika Argentina kalah, maka perjuangan mereka berhenti di fase grup.
Argentina membutuhkan keajaiban! Media di Inggris, Dailymail, menulis, Argentina pernah membutuhkan keajaiban “Tangan Tuhan” untuk menang di Piala Dunia. Dan sekarang mereka mungkin membutuhkan intervensi ilahi untuk lolos dari babak penyisihan grup. Dailymail memberitakan bahwa Paus Fransiskus -yang berasal dari Argentina- berdoa untuk tim nasional Argentina. Paus adalah penggemar bola yang percaya bahwa olahraga mempromosikan solidaritas dan persaudaraan.
Lawan Argentina nanti adalah Meksiko, yang diasuh oleh Gerardo ‘Tata’ Martino, pelatih asal Argentina. Sekalipun bukan unggulan, negeri yang dihuni oleh suku Aztek dan Maya ini tidak ingin menjadi pelengkap penderita di Piala Dunia 2022. Tata Martino pernah menangani Messi dulu di Barcelona, maka ia tahu cara menghentikan Messi. Di lain pihak, rakyat Argentina merindukan “oase” di tengah gurun penderitaan mereka. Laga di Lusail Stadium dini hari nanti akan menjawabnya.****