TRIBUNNEWS.COM- DUEL hidup mati tersaji di Stadion Al Thumama, Doha, Jumat (25/11) saat Qatar bertemu Senegal pada putaran kedua Grup A Piala Dunia 2022.
Hanya yang menang di laga ini, yang punya peluang lebih besar untuk melenggang ke babak 16 besar Piala Dunia.
Kedua negara ini sama-sama tersungkur di laga pembuka Grup A Piala Dunia lalu.
Tuan rumah Qatar dikalahkan oleh Ekuador 0-2 pada laga pembukaan turnamen hari Minggu.
Senegal, sementara itu, kalah melawan Belanda 0-2 keesokan harinya.
Kans untuk melanjutkan langkah di Piala Dunia belum berakhir untuk kedua tim ini.
Namun, harapan mereka untuk bisa bertahan akan sangat ditentukan oleh hasil akhir pada laga malam ini.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Bola Malam Ini: Timnas Qatar vs Senegal dan Belanda vs Ekuador, Live SCTV
Kapten Senegal, Kalidou Koulibaly pun menantang rekan setimnya yang lebih muda untuk bangkit, dan meraih kemenangan atas tuan rumah.
Hanya itulah satu-satunya cara, kata Koulibaly, bagi juara Afrika ini untuk menghidupkan kembali peluangnya.
“Kami masih sangat optimistis, dan punya tekad kuat untuk lolos. Sebab, kami tahu ada sesuatu yang masih bisa kami raih selama Piala Dunia ini dan kami masih yakin dengan peluang kami,” katanya kepada wartawan.
“Para pemain muda kami harus bangkit, harus unjuk gigi, memperlihatkan kemampuan yang sesungguhnya untuk dua laga mendatang," kata bek Chelsea ini.
Pemain berusia 33 tahun ini menyesali kekalahan yang dinilainya tak perlu terjadi saat melawan Belanda.
Disebutnya, timnya kecolongan gara-gara "detail kecil" sehingga harus kemasukan dua gol di menit-menit akhir.
“Kami seharusnya bermain imbang melawan tim Belanda. Kami tahu itu akan ditentukan oleh detail kecil. Saat kami kehilangan Cheikhou Kouyaté karena cedera, itu sulit," Koulibaly mengakui.
"Kehilangan pemain yang punya peran besar seperti Kouyate di tengah pertandingan agak sulit. Namun, kami coba terus memainkan sepak bola kami. Sayang sekali kami tidak bisa mencetak gol pertama itu karena kami memiliki peluang," tuturnya.