TRIBUNNEWS.COM- Di salah satu ruang rapat Hotel Al Rayyan, yang jadi tempat menginap pasukan Iran, pelatih Carlos Queiroz (69) menyusun rencana untuk memulangkan timnas Amerika Serikat dari Piala Dunia.
Kedua tim, Iran dan AS yang merupakan musuh bebuyutan secara politis.
Iran dan Amerika Serikat bakal terlibat duel hidup mati pada putaran ketiga grup B di Stadion Al Thumama, Doha, Rabu (30/11) dini hari nanti.
Persaingan di grup B memang sangat panas.
Keempat tim masih punya peluang lolos ke babak 16 besar.
Saat ini, Inggris masih di puncak dengan empat gol, diikuti Iran peringkat dua dengan tiga poin.
Baca juga: Jadwal Bola Hari Ini, Siaran Langsung Piala Dunia 2022: Iran vs Amerika Serikat, Wales vs Inggris
Amerika Serikat membuntuti dengan dua poin, dan Wales sebagai juru kunci dengan satu poin.
Iran bisa lolos untuk pertama-kalinya ke babak 16 besar dengan syarat menang, atau seri melawan AS --asalkan Wales kalah dari Inggris.
Sementara, tim Paman Sam mutlak harus mengalahkan Iran agar bisa melenggang ke sistem gugur.
Skenario dari Quarez tentu saja membawa timnya menang. Dia tak mau berspekulasi jika hanya mengejar hasil imbang.
Pelatih berambut putih ini dikenal sebagai ahli taktik bertahan, kreatif, dan penyusun serangan balik yang mengejutkan.
Dia mengaku telah mengidentifikasi kelemahan Amerika dan mempersiapkan para pemainnya untuk bisa memberikan sengatan mematikan.
Selama 30 tahun karir kepelatihannya, pelatih asal Portugal kelahiran Mozambik ini telah bekerja di mana-mana dari New York hingga Nagoya, Jepang, dan dari Manchester United hingga Real Madrid.
Dan ke mana pun dia pergi, dia membawa ciri khasnya yakni pertahanan yang sangat rapat, dan serangan balik yang menyengat.
Ciri khas itu terlihat dalam konsep permainan Iran.