"Kami butuh dukungan fan untuk membuat sejarah. Saya ingin stadion hijau lagi, mungkin kami akan bermain dengan jersey putih, tapi itu tidak penting, kami ingin dukungan dari fan," ujarnya menegaskan.
Arab sangat membutuhkan kehadiran Mohamed Kanno di lini tengah untuk melancarkan serangan ke kubu Meksiko.
Gelandang berusia 28 tahun ini cemerlang saat melawan Polandia, dengan melepaskan empat tendangan.
Sepanjang Piala Dunia 2022, Kanno melepaskan enam tendangan, hanya kalah produktif dari Salem Al Dwasari.
Dia juga paling rajin melepaskan umpan, sebanyak 96 umpan komplet, yang diharapkan bisa menjadi amunisi tim "Elang Hijau" saat menyerang.
Namun, tantangan berat mengadang Arab mengingat Meksiko juga memiliki peluang untuk mencapai babak 16 besar --yang akan jadi kedelapan kalinya berturut-turut bagi mereka, jika terwujud.
Syaratnya, La Tri harus mengalahkan Arab Saudi setidaknya dengan selisih tiga gol, dengan Polandia tidak kalah dari Argentina.
Sedang jika Meksiko menang, dan Polandia kalah, maka hasil akhirnya akan dihitung berdasar selisih gol.
Meksiko setidaknya punya modal historis.
Mereka tidak pernah kalah dari Arab Saudi dalam lima laga sebelumnya, dan menang dua kali dengan hasil 5-0 dan 5-1 di Piala Konfederasi FIFA.
Tapi Meksiko sedang berjuang untuk bisa mencetak gol. Dua laga terakhir, mereka gagal mejebol gawang.
Salah satu kelemahan utama El Tri memang mandulnya lini depan.
Melawan Argentina, pelatih Tata Martino bermain tanpa striker murni.
Di Piala Dunia kali ini, mereka total hanya mengemas lima tendangan ke gawang, dengan tak ada pemain yang melepaskan tendangan akurat lebih dari satu kali.