"Kami telah memikirkannya. Namun, dari sudut pandang profesional, bayangkan jika kami tertarik untuk berada di urutan kedua," kata Luis Enrique dalam konferensi pers dilansir dari The Peninsula.
“Bayangkan kami pikir runner-up lebih baik dan telah mencapai menit ke-90 dengan hasil imbang 0-0 yang bagus," tuturnya.
"Namun, kemudian lima detik dari waktu penuh, Kosta Rika dan Jepang sama-sama mencetak gol."
Baca juga: Salip Jepang dan Jerman, India Diprediksi Jadi Ekonomi Terbesar Ketiga di Dunia pada 2030
"Dalam 15 detik terakhir, kita akan keluar! Atau Jerman bisa menang 5-0. Hanya membayangkan!" sebut pelatih berusia 52 tahun itu.
Bagi mantan pelatih Barcelona itu, La Roja memiliki kapabilitas untuk memetik tiga angka dan keluar sebagai juara grup.
Enrique begitu pede dengan skuad Spanyol yang ia miliki sekarang.
"Ketika Anda yakin bahwa memiliki skuad yang sangat bagus dan akan memainkan tujuh pertandingan, maka kami tidak ingin berada di urutan kedua," ujar pelatih La Roja tersebut.
"Kami ingin finis di posisi teratas. Hal itu berarti bermain melawan siapa pun di babak berikutnya, menghadapi tim kedua dari Grup F. Sempurna," katanya.
Perubahan Enrique
Rotasi nampaknya akan dilakukan Luis Enrique guna menyimpan tenaga pemain andalannya.
Dengan skuad mewah yang ia miliki, jelas eks pelatih Barcelona itu dapat mengotak-ngatik strateginya secara leluasa.
Di lini depan, Alvaro Morata yang sudah mencetak 2 gol dari bangku cadangan layak dijadikan starter saat melawan Jepang.
Baca juga: Live Streaming SCTV Jepang vs Spanyol Piala Dunia 2022: Misi Dobel Enrique Bawa Matador ke 16 Besar
Dari lini sayap, Dani Olmo yang tampil kurang mengesankan saat bersua Jerman dapat digantikan oleh Ansu Fati yang minim mendapat menit bermain.
Terakhir pada posisi gelandang, Koke yang memiliki etos kerja tinggi dapat menjadi pengganti ideal bagi Gavi yang dilanggar sebanyak 7x saat melawan Jerman.
Pemain berusia 18 tahun itu sudah saatnya diberi waktu istirahat agar terhindar dari cedera.
(Tribunnews.com/Deivor)