TRIBUNNEWS.COM- Sebelum Piala Dunia 2022 digelar, Gelandang Spanyol, Carlos Soler bercanda dengan rekan setimnya di Pari Saint Germain, Achraf Hakimi yang asal Maroko.
Katanya, saat itu dia berandai-andai Maroko, dan Spanyol bertemu di babak 16 besar di Qatar.
"Saya bercanda kepada Achraf, akan seru sepertinya jika kita nanti (Spanyol dan Maroko) bertemu lagi saat main di 16 besar. Dan itulah yang akan terjadi. Itu jadi kenyataan, " kata Soler.
Itu menjadi momen terakhir dirinya bertemu Hakimi.
"Kami tak pernah bertemu, atau berkomunikasi. Kami akan bertemu lagi sebagai musuh selama 90 menit nanti," ujar Soler.
Baca juga: Jadwal Acara TV Selasa, 6 Desember 2022: Maroko vs Spanyol di SCTV, The Way Of The Dragon di Trans 7
"Mereka tim yang tangguh, seperti diperlihatkan di penyisihan grup. Selain ada Hakimi, mereka juga punya [Hakim] Ziyech, [Youssef] En-Nesyri, [Yassine] Bono dll. Mereka pun solid sebagai tim," ujar sang gelandang menganalisis.
Awas La Furia Roja Kolaps Lagi
Spanyol belajar banyak dari kekalahan 2-1 dari Jepang yang nyaris menyingkirkan mereka di penyisihan grup Piala Dunia 2022.
Spanyol tim berjuluk La Furia Roja bertekad tak mengulangi kesalahan serupa saat melawan Maroko pada babak 16 besar di Stadion Education City, Ar-Rayyan, Qatar, Selasa (6/12) malam.
Di laga kontra Jepang, tim Matador Spanyol sempat memimpin 0-1 lewat gol Alvaro Morata.
Namun, dua gol cepat tim Samurai Biru yang berdurasi tiga menit, membuat Spanyol berada dalam bahaya.
Mereka sempat berada di peringkat tiga di grup E ketika Kosta Rika unggul 1-2 dari Jerman.
Untungnya, tim Panser bangkit, dan memukul balik 2-4, sehingga imbasnya Spanyol lolos sebagai runner-up grup, di bawah Jepang.
Mereka sadar tidak boleh melakukan kesalahan yang sama melawan Maroko, kata Rodri Hernandez pada Minggu.
Gelandang bertahan Matador, Rodri Hernandez mengakui drama tiga menit kontra Jepang itu jadi pelajaran sangat berharga.
Skuat asuhan Luis Enrique ini terbuka matanya dengan kelemahan mereka sendiri.