News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Kebijakan Larangan Alkohol di Piala Dunia 2022 Sukses Bikin Aman Suporter Wanita Timnas Inggris

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Piala Dunia 2022 Qatar - Adanya larangan peredaran minuman beralkohol di Piala Dunia 2022 Qatar membuat suporter wanita Timnas Inggris menjadi lebih aman.

TRIBUNNEWS.COM - Adanya larangan peredaran minuman beralkohol di Piala Dunia 2022 Qatar tampaknya sukses membuat kegiatan menonton sepak bola menjadi lebih aman.

Dikutip dari Reuters, suporter perempuan Timnas Inggris merasa lebih aman dan nyaman ketika menonton pertandingan Piala Dunia 2022 dengan adanya larangan peredaran minuman beralkohol.

Seperti yang diketahui, larangan minuman beralkohol selama Piala Dunia 2022 Qatar telah memicu berbagai kontroversi.

Bahkan, banyak pihak yang menentang adanya kebijakan larangan peredaran minuman beralkohol di Piala Dunia 2022 Qatar.

Suporter Inggris bersorak di tribun menjelang pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia Qatar 2022 antara Wales dan Inggris di Stadion Ahmad Bin Ali di Al-Rayyan, barat Doha pada 29 November 20220. Adanya larangan peredaran minuman beralkohol di Piala Dunia 2022 Qatar membuat suporter wanita Timnas Inggris menjadi lebih aman.

Baca juga: Ungkapan Suporter Qatar yang Lega Alkohol Dilarang di Piala Dunia 2022

Bikin Aman

Selain banyak pihak yang menentang, tampaknya ada juga orang yang mendukung kebijakan tentang larangan peredaran minuman beralkohol di Piala Dunia 2022 Qatar.

Salah satu suporter Timnas Inggris, Ellie Molloson, menilai bahwa adanya kebijakan tersebut membuat dirinya lebih aman saat menonton pertandingan Piala Dunia 2022.

Padahal, ia menilai bahwa Qatar adalah tempat yang berbahaya.

Bahkan, ayahnya pun sampai menemaninya ke Qatar lantaran sangat mengkhawatirkannya.

Namun, tampaknya hal yang dialami Ellie malah sebaliknya.

“Saya tadinya berpikir (Qatar) merupakan tempat berbahaya bagi perempuan."

"Namun, saya sekarang harus akui saya merasa sangat aman di sini."

“Saya pikir alkohol lebih berkontribusi pada permusuhan (suporter) daripada catcalling dan pelecehan seksual."

"Anda tidak mendapatkan itu di sini."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini