Neymar kembali ke starting line-up di laga lawan Korsel pada 16 besar lalu, setelah absen gara-gara cedera engkel kaki dalam dalam kemenangan pembukaan Brasil 2-0 atas Serbia.
Kabar gembira lainnya, bek kiri Danilo pun sudah pulih, dan siap merumput kembali.
Pelatih Tite telah kehilangan bek sayap lainnya, Alex Telles, selama sisa turnamen.
Untungnya, stok bek yang lain, Alex Sandro sudah berlatih lagi, dan siap diturunkan.
Kroasia di sisi lain seperti sedang menapak-tilasi perjalanan di Piala Dunia 2018.
Empat tahun lalu di Rusia, mereka mencapai final setelah melewati perpanjangan waktu dalam tiga laga berturut-turut.
Di babak 16 besar lalu, tim berjuluk Vatreni ini membutuhkan tambahan waktu setengah jam, serta penalti untuk mengalahkan Jepang.
Salah satu alasan Kroasia meluncur ke delapan besar adalah berkat kepahlawanan Kiper Dominic Livakovic.
Kiper Dinamo Zagreb berusia 27 tahun ini menggagalkan tiga tendangan pemain Jepang. Rekornya sejauh ini juga cemerlang dengan hanya dua kali kebobolan, dan dua kali clean sheet.
Sang kiper dipastikan akan sangat sibuk di perempatfinal ini mengingat Brasil punya para penyerang handal, mulai dari Neymar, Vinícius Júnior, dan Richarlison.
Sama seperti empat tahun lalu, skuat asuhan Zlatko Dalic masih dipimpin oleh Luka Modric yang berusia 37 tahun. Tapi mereka sangat percaya diri.
"Saya pikir semua orang di dunia mengetahui nilai Luka Modric. Dia pemimpin kami, pemain terbaik kami, dan kami bangga memilikinya di lapangan," kata Mateo Kovacic.
"Kami terbiasa dengan pertandingan fisik yang sangat berat di Liga Premier dan itu adalah sesuatu yang ingin kami tunjukkan melawan Brasil," tambah pemain Chelsea itu bertekad.
Apa pun yang terjadi, mencapai tahap perempatfinal setelah jadi runner-up di Piala Dunia 2018 lalu adalah pencapaian yang patut dirayakan untuk negara yang hanya berpenduduk empat juta orang.
Tapi Kroasia, yang baru kalah sekali sejak Kejuaraan Eropa tahun lalu, yakin mereka bisa bersaing.