Namun, Van Gaal tak fokus perihal ball possession, yang ia soroti adalah bagaimana anak asuhnya mampu menjalankan transisi bertahan ke menyerang dengan baik.
Partai melawan Amerika Serikat di babak 16 besar Piala Dunia 2022 adalah contohnya.
Oranje kalah perihal penguasaan bola dengan hanya menorehkan 42 persen ball possession.
Baca juga: Venue Piala Dunia 2022 Qatar Dibongkar, Fakta Menarik di Balik Nama Stadion 974
Namun soal efektivitas, Frenkie De Jong cs mampu lebih unggul dari The Yanks.
Gol pertama yang diciptakan Memphis Depay adalah contoh dari apiknya transisi bertahan ke menyerang anak asuh Van Gaal.
Sukses merebut bola di area pertahanan sendiri, penggawa Oranje tak buru-buru langsung membuang bola ke depan.
Namun mencari celah yang tercipta akibat garis pertahanan tinggi yang diterapkan Amerika Serikat.
Timber melakukan intersep, De Jong menerima bola, Memphis Depay membuild up dari tengah.
Dan saat memasuki sepertiga akhir, Denzel Dumfries mampu memberi umpan cut back kepada Depay dan gol pun tercipta.
Hasil akhir, Oranje mampu dibawa Van Gaal unggul 3-1 atas Amerika Serikat yang sebelumnya belum pernah merasakan kekalahan di Piala Dunia 2022.
Taktik menghadapi Argentina
van Gaal diprediksi bakal menggunakan cara yang sama guna meladeni permainan Argentina yang begitu Messi-sentris.
Messi memang mampu menjadi juru selamat Argentina di Piala Dunia lewat catatan 3 golnya.
Namun van Gaal melihat kelemahan La Pulga dalam sistem permainan yang diusung Lionel Scaloni.