Inggris menggunakan Phil Foden di kiri dan Bukayo Saka di kanan dalam kemenangan 16 besar melawan Senegal.
Mereka juga memiliki pemain yang bisa dimaikan di posisi sayap lain seperti Marcus Rashford dan Jack Grealish yang siap masuk dari bangku cadangan.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate tampaknya menyukai opsi Saka menggunakan kecepatannya dan berlari untuk melelahkan seorang bek sebelum memasukkan Rashford untuk mengambil keuntungan di tahap akhir permainan.
Semakin terbuka permainannya dan semakin tinggi temponya, semakin besar kemungkinan Inggris bisa memaksimalkan pemain sayap mereka dan menciptakan peluang bagi Harry Kane yang produktif.
Memperlambat Inggris menghambat saluran itu bisa menjadi cara terbaik Prancis untuk memastikan kiper Hugo Lloris aman dari ancaman.
Di lini tengah Prancis, Antoine Griezmann telah berhasil berevolusi dari penyerang sayap atau penyerang pendukung menjadi peran yang lebih dalam sebagai gelandang kreatif utama Prancis.
Dia memiliki kemampuan untuk mendikte permainan dan memberikan operan yang mematikan.
Saat melawan Senegal, Southgate mengatur lini tengahnya dengan Rice di belakang Jordan Henderson dan Jude Bellingham.
Pertanyaannya adalah apakah Bellingham kembali diberikan kebebasan seperti itu atau dia dipaksa untuk berperan lebih defensif?
Adrien Rabiot tampil luar biasa didukung oleh Aurelien Tchouameni dan dengan tambahan Griezmann menciptakan keseimbangan yang bagus di lini tengah.
Inggris juga tampaknya memiliki keunggulan pemain pengganti.
Rashford dan Grealish bermain selama 20 menit terakhir memberi Southgate opsi untuk benar-benar menyegarkan serangannya tanpa mengorbankan kualitas.
Dengan lima pemain pengganti yang tersedia, keunggulan Inggris bisa diperhitungkan jika permainan tetap ketat sampai saat akhir atau berlanjut ke perpanjangan waktu.
Namun sekali lagi, peran bangku cadangan tidak akan berarti banyak jika Inggris tidak mampu meredam Mbappe dan serangan Prancis yang kuat.