Mereka membutuhkan adu penalti untuk mengalahkan Jepang di babak 16 besar, kemudian menggunakan adu penalti lainnya untuk mengalahkan tim favorit Brasil di perempat final setelah Bruno Petkovic mencetak gol di menit ke-117 untuk membalas gol Neymar.
Luka Modric menjadi pilar Kroasia. Dia menantang usianya yang sudah 37 tahun, Kroasia mencapai semifinal berkat kontribusi besar di semua lini.
Kiper Dominik Livakovic menjadi pahlawan dalam adu penalti lawan Jepang dan melakukan serangkaian penyelamatan untuk menggagalkan Brasil di perempat final juga.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic menjadikan Modric, Mateo Kovacic dan Marcelo Brozovic sebagai jangkar kekuatan untuk memenangkan pertempuran lini tengah, didukung Ivan Perisic di posisi sayap.
Prancis: Kylian Mbappe
Tim juara bertahan Prancis adalah salah satu tim paling mengesankan di Piala Dunia ini, mereka tim pertama yang memastikan diri lolos fase grup.
Kekalahan 1-0 dari Tunisia terjadi setelah Didier Deschamps mencadangkan 9 pemain inti. Ketika pemain reguler kembali, mereka mengalahkan Polandia 3-1 di babak 16 besar.
Ketika Harry Kane gagal mengeksekusi penalti, Prancis mengamankan kemenangan 2-1 atas Inggris untuk mencapai empat besar.
Maroko: Yassine Bounou
Sedangkan Maroko, tim yang paling banyak membuat kejutan di Piala Dunia ini. Jadi juara Grup F setelah bermain imbang tanpa gol dengan Kroasia dan kemenangan mengejutkan atas Belgia.
Di babak 16 besar mereka membuat frustrasi Spanyol sebelum menang adu penalti, kemudian mengejutkan Portugal dengan kemenangan 1-0 yang menjadikan mereka negara Afrika pertama yang mencapai babak empat besar Piala Dunia.
Penampilan Maroko sejauh membuat sulit untuk memilih satu individu yang menjadi pemain andalan. Hakim Ziyech dan Youssef En-Nesyri adalah pencetak gol di barisan penyerang.
Sementara penjaga gawang Yassine Bounou dinobatkan sebagai man of the match dalam kemenangan lawan Portugal, tetapi Maroko secara konsisten bermain sebagai satu kesatuan.
Pelatih Maroko Walid Reragui suka membanjiri lini tengah dengan banyak pemain, menutup ruang bagi lawan, bertahan dengan gigih dan kemudian mencari Ziyech dan En-Nesyri untuk melakukan serangan balik.
(Tribunnews/mba)