Penyerang Manchester City ini mulai jadi starter di laga kontra Polandia, dan setelah itu terus menyegel posisi utama di lini depan tim Tango bareng Messi.
Kombinasi keduanya telah menghasilkan sembilan gol, dan 13 assists dari 12 total gol Argentina di Qatar.
Rinciannya, Messi mencetak lima gol, dan tiga assists, sedang Alvarez menyumbang empat gol.
Bersama Alvarez, Messi bisa mengemas lima gol yang jadi pencapaian tertingginya di Piala Dunia.
Di Piala Dunia sebelumnya, dia kurang mendapat dukungan berarti dari para tandemnya.
Messi memulai petualangan di Piala Dunia 2006 dengan menjadi pemain cadangan.
Masih kalah bersinar oleh para seniornya, Hernan Crespo, dan Javier Saviola.
Langkah Argentina terhenti di perempatfinal oleh Jerman saat itu.
Piala Dunia berikutnya, 2010, Messi sudah menjadi starter tak tergantikan.
Menjadi second striker di belakang duo, Gonzalo Higuain, dan Carlos Tevez.
Tim Tango saat itu juga kembali kandas di perempatfinal di tangan Jerman.
Piala Dunia 2014, Messi seperti berjuang seorang diri membawa Albiceleste sampai ke babak final.
Namun, di babak penentuan itu, partnernya, Higuaín adalah pemain terburuk tim tango, setelah gagal memotong peluang bagus, dan gagal menghentikan lajunya karena gol offside sehingga akhirnya Albiceleste kalah dari Jerman 1-0.
Sedang pada Piala Dunia 2018, Messi tak jadi bertandem dengan Sergio Aguero.