Gol tercepat di semifinal Piala Dunia pun tercipta di Stadion Al Bayt.
Tepatnya tercipta di menit ke-4, 39 detik, menumbangkan rekor yang sebelumnya dipegang Vava saat Brasil mengalahkan Prancis di semifinal Piala Dunia 1958.
Itu juga jadi gol pertama ke gawang Maroko, setelah mereka selalu cleansheet dalam hampir 1000 menit terakhir.
Sebelumnya gawang Yassine Bounou sempat jebol saat melawan Kanada dalam kemenangan 1-2, tapi gol itu lahir dari bunuh diri Nayef Aguers.
Tertinggal 0-1, Maroko langsung mengubah strategi permainan. Dari semula cenderung bertahan, mereka kini berbalik menyerang dengan banyak mengandalkan tusukan Hakim Ziyech, dan Achraf Hakimi dari sisi sayap kanan.
Mereka mendapat peluang emas setelah Azz-Eddine Ounahi mendapat ruang tembak di depan kotak penalti dan mengarahkan bola ke pojok kiri gawang, namun Hugo Lloris dengan sigap menepisnya.
Prancis nyaris menambah keunggulan di menit ke-17 setelah tendangan Olivier Giroud dari sisi kiri menghantam tiang.
Setelahnya, Singa Atlas benar-benar mendominasi penguasaan bola.
Menit ke-45, Maroko nyaris mendapatkan gol dari situasi korner.
Sayang, tendangan gunting dari Jawad El Yamiq masih menghantam tiang gawang.
Babak kedua, Maroko semakin menekan. Total mereka menguasai bola sampai 61 persen.
Namun, serangan skuat asuhan Walid Redragui tertahan oleh apiknya benteng pertahanan Prancis yang dikawal Ibrahima Konate, dan Raphael Varane.
Kiper Hugo Lloris pun tampil cemerlang dengan melakukan dua penyelamatan krusial.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps kemudian melakukan dua pergantian krusial.
Giroud digantikan Marcus Thuram di menit ke-65.
Kehadirannya membuat serangan balik Les Bleus makin menggigit setelah Kylian Mbappe digeser jadi penyerang sentral.