News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2022

Perebutan Juara Ketiga Piala Dunia 2022: Walid Regragui Nyatakan Timnya Siap Hadapi Laga Terburuk

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Maroko Walid Regragui mengawasi para pemainnya dari pinggir lapangan selama pertandingan sepak bola Grup F Piala Dunia 2022 Qatar antara Belgia dan Maroko di Stadion Al-Thumama di Doha pada 27 November 2022. Pelatih Timnas Maroko, Walid Regragui menggambarkan perebutan juara ketiga Piala Dunia 2022 sebagai pertandingan terburuk untuk dimainkan.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Maroko, Walid Regragui menggambarkan perebutan juara ketiga Piala Dunia 2022 sebagai pertandingan terburuk untuk dimainkan.

Namun ia mengatakan para pemainnya memiliki keinginan untuk memenangkan pertandingan atas Kroasia pada Sabtu (17/12/2022) pukul 22.00 WIB.

Maroko merupakan negara Arab dan Afrika pertama yang menjadi semifinalis Piala Dunia.

"Saya kira itu permainan terburuk yang harus kami mainkan," kata regragui dikutip dari thenationalnews.com.

Baca juga: Didier Deschamps, Mantan Gelandang Pengangkut Air Bidik Gelar Juara Piala Dunia Beruntun

"Tapi kami masih bersemangat untuk memainkannya meski kecewa."

"Kami jelas ingin berada di final yang sebenarnya, tapi ada tempat ketiga yang kami perebutkan Kami ingin finish di podium," terangnya menambahkan.

"Ini akan cukup sulit dengan kelelahan, tetapi ada juga rintangan mental yang harus kami atasi."

"Kami tahu bahwa Kroasia juga ingin finish ketiga. Kami melawan mereka di pertandingan pertama kami sehingga ini akan menjadi penyelesaian yang bagus," sambung Waldi Regragui.

"Itu tidak akan seperti berjalan di taman," tegas juru taktik Maroko.

Maroko melaju ke fase gugur dengan gemilang.

Mereka menjadi juara grup, kemudian menyingkirkan Spanyol dan Portugal di babak 16 besar dan babak 8 besar.

Namun, laju mereka harus terhenti di semifinal di tangan sang juara bertahan, Prancis.

Pria berusia 47 tahun itu mengatakan bahwa Singa Atlas harus menerima hasil ini.

"Kami perlu sedikit menjernihkan pikiran," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini