TRIBUNNEWS.COM - Olivier Giroud bukan hanya sebagai goal getter tajam bagi juru taktik Prancis, Didier Deschamps di Piala Dunia 2022, melainkan lebih dari itu.
Bagi Deschamps ketika Giroud tampil tajam adalah sebuah bonus, ia membutuhkan atributnya pada aspek lain di Piala Dunia 2022.
Kemampuan Giroud perihal menahan bola dan melakukan pressing di area lawan adalah atribut penting bagi juru taktik berusia 54 tahun itu.
Baca juga: Sorotan Hasil Babak I Kroasia vs Maroko Piala Dunia 2022: Perisic si Pelayan, Dari Ukir Sejarah
"Tentu bagus jika dia mencetak gol, tapi Olivier (Giroud) selalu murah hati dan tidak mengeluh untuk bekerja keras," kata Deschamps dilansir Lequipe.
"Dia mungkin tidak memiliki gaya permainan yang flamboyan, tapi tim ini membutuhkannya kendati ia tidak mencetak gol." lanjutnya.
Di Piala Dunia 2022 kali ini, striker AC Milan itu mampu menerapkan apa yang dibutuhkan Deschamps sehingga peran Karim Benzema tak lagi dirindukan.
Urusan menjebol gawang, ia sudah mencatatkan namanya di papan skor sebanyak 4 kali.
Di aspek lain, ia mencatatkan pressure sebanyak 3.23 per pertandingan bagi Prancis.
Sebuah catatan yang mencolok bagi pemain yang berposisi sebagai striker.
Baca juga: Live Skor Hasil Kroasia vs Maroko Piala Dunia 2022, Gvardiol Cetak Gol Debut, Chelsea Kian Ngebut
Pemilik nomor punggung 9 Prancis itu mampu menjadi defensive striker yang mampu menghambat build up serangan lawan.
Usia Giroud memang sudah di angka 36 tahun, namun efektivitas dan etos kerjanya sukses menempatkan namanya sebagai striker utama Prancis.
Masih segar diingatan, saat Prancis menjadi kampiun Piala Dunia 2018, Giroud banjir kritik karena tak mampu mencetak 1 gol pun.
Dari 11 tembakan yang ia lakukan, semuanya mubadzir dan gagal membawa namanya tercatat di papan skor.
Namun, peran yang dijelaskan di atas membuat Deschamps tak pernah meragukan kemampuannya.