TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Crystal Palace, Patrick Vieira, menyebut Emiliano Martinez (kiper Argentina) melakukan tindakan bodoh setelah mengejek Prancis atas kemenangan mereka di partai final Piala Dunia 2022.
Argentina mengalahkan Prancis pada Minggu (18/12/2022) melalui babak adu penalti dengan skor 4-2 setelah kedua tim bermain imbang dengan skor 3-3 pada waktu normal dan babak perpanjangan.
Selama satu pekan terakhir, Martinez telah melakukan ejekan kepada Prancis, khususnya kepada megabintang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe.
"Ketika Anda berbicara tentang pelecehan dan komentar yang dia terima setelah Piala Dunia, saya pikir itu merusak permainan dan dirinya sendiri," kata Vieira, mantan gelandang Timnas Prancis, dikutip dari Daily Mail.
Baca juga: Dituding Untungkan Argentina, Wasit Final Piala Dunia 2022 Akhirnya Buka Suara soal Gol Messi
Kiper nomor satu Aston Villa itu pertama kali mengejek Mbappe saat timnya sedang merayakan gelar juara di ruang ganti Argentina.
Ia dengan bercanda berseru kepada rekan-rekannya guna mengheningkan cipta untuk Mbappe.
Atas tindakannya itu, Presiden FA Prancis, Noel Le Graet mengajukan keluhan resmi kepada FIFA.
“Beberapa gambar yang saya lihat dari kiper Argentina, ia bertindak sedikit berlebihan dari apa yang dicapai Argentina di Piala Dunia."
"Saya tidak berpikir bahwa mereka benar-benar membutuhkan itu," lanjut pelatih Crystal Palace itu.
"Kadang-kadang Anda tidak bisa mengendalikan emosi atau keputusan orang, tapi itu adalah keputusan bodoh dari Martinez untuk melakukan itu," tutur Vieira.
Pelatih Aston Villa, Unai Emery, telah mengungkapkan ia akan berbicara kepada Martinez perihal cara 'mengendalikan emosi'.
"Saya ingin berbicara dengannya ketika dia akan datang ke sini minggu depan, tetapi saya lebih memikirkan penampilannya dan kemenangannya daripada selebrasinya," kata Emery.
"Perayaan ini untuk para suporter, dengan emosi yang sangat besar."
"Ini bukan saat yang tepat sebagai pelatih untuk mengidentifikasi alasannya."
"Saya lebih suka fokus pada bagaimana dia tampil dan bagaimana dia akan menang bersama kami setelahnya."
"Saya akan berbicara dengannya karena saya ingin mengendalikannya juga, emosinya."
"Kami harus memiliki nilai-nilai, kami harus fokus pada perilaku ketika kami bersama dan dengan pemain lawan."
"Kita dapat berbicara dalam 90 persen kasus tentang hal-hal yang sangat baik, dan saya sangat bangga padanya, atas penampilannya, atas kemenangannya."
"Ini lebih dari sekadar detail kecil seperti perayaan," ucap pelatih asal Spanyol itu.
Martinez berperan penting di babak adu tos-tosan di partai final.
Ia sukses menghentikan sepakan penalti Kingsley Coman.
Sebelum itu, mantan pemain Arsenal itu juga melakukan penyelamatan krusial di akhir babak tambahan waktu.
Ia berhasil memblok tendangan Randal Kolo Muani yang telah berdiri bebas di depan gawangnya.
Dikutip dari GOAL Internasional, kiper berusia 30 tahun tersebut juga memberikan saran kepada salah satu penendang penalti Argentina, Paulo Dybala.
Berkat sarannya itu, Dybala mengarahkan tembakannya ke tengah dan gagal diantisipasi oleh kiper Prancis, Hugo Lloris.
(Tribunnews.com/Muhamad Deni Setiawan)