Situs Prabowo-Sandi.com Dijual Seharga 1M, Penjual Dihubungi Pihak yang Mengaku Orang Ketiga Tim Pemenangan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik situs atau domain website Prabowosandi.com dan Prabowosandi.id, Muhammad Sigit Saputro mengatakan ada beberapa pihak yang melakukan komunikasi terbuka terkait domain tersebut, termasuk pihak dari Prabowo Sandi.
Meski demikian, Sigit tak bisa memastikan apakah orang tersebut benar-benar tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Baca: Ingin Ramaikan Pilpres 2019, Sigit Jual Situs prabowosandi.com Seharga 1 Miliar
"Ada yang nawar serius, ada juga yang bercanda. Datang dari pribadi maupun pihak ketiga yang mengaku sebagai tim pemenangan. Masih dalam tahap komunikasi saja, belum tawar menawar," kata Sigit saat dikonfirmasi, Senin (13/8/2018).
Beberapa hari ini media sosial santer mengabarkan penjualan situs capres- cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno seharga 1Miliar.
Pemiliknya Sigit (31 tahun), seorang profesional IT yang berdomisili di Jakarta.
Sigit beralasan mematok harga 1miliar untuk satu domain tersebut karena berkaca tren penjualan situs di Indonesia maupun di luar negeri.
"Setau saya dulu ada website jokowi.com yang juga mahal. Kalau dilihat trend penjualan nama domain di luar negeri maupun Indonesia, banyak yang menjual dengan harga ratusan juta. Karena nama domain kan siapa yang lebih dulu membeli," jelas Sigit.
Dirinya mengatakan jika website tersebut laku dengan harga tinggi, Sigit akan menggunakannya untuk keperluan keluarga.
"Laku dengan harga yang tinggi, uangnya untuk membahagiakan keluarga, lalu merasa bangga juga bisa meramaikan suasana Pilpres 2019," ungkapnya.
Baca: Tujuh Jam Jalani MCU, Prabowo: Saya Disuruh Turunkan Berat Badan 5 Kg
Sigit diketahui telah membeli dua alamat website tersebut sejak Kamis (9/8/2018) lalu dan masih membuka penawaran hingga hari ini.
"Saya beli domainnya pas Kamis (9/8/2018) pagi. Kebetulan saya juga memantau perkembangan politik dan siapa kira-kira yang berpotensi maju sebagai capres dan cawapres," kata Sigit.