News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jubir Minta Kontroversi Pengangkatan Maruf Amin Jadi Cawapres Jokowi Disudahi

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon wakil presiden K.H. Ma'ruf Amin usai berkunjung ke PBNU dalam rangka pamitan untuk menunaikan ibadah haji di kantor pusat PBNU Salemba Jakarta Pusat sekitar pukul 14.55 WIB pada Selasa (14/8/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontroversi pengangkatan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai pasangan bakal calon wakil presiden Jokowi terus menuai kontroversi.

Terlebih, setelah bakal cawapres Mohamad Mahfud MD membeber apa yang sebenarnya terjadi di balik kegagalan dirinya maju sebagai bakal cawapres Jokowi di jam-jam terakhir menjelang pengumuman saat Mahfud MD tampil sebagai pembicara di acara talkshow Indonesia Lawyers' Club (ILC).

Kontroversi ini juga sampai ke telinga Juru Bicara Jokowi-Ma'ruf, Yusuf Lakaseng. Namun Yusuf meminta seluruh pihak menyudahi kontroversi calon wakil presiden yang dipilih Jokowi.

Yusuf mengatakan, keterangan Mahfud MD di acara ILC membuktikan kalau dia negarawan yang sangat layak menjadi teladan anak-anak muda.

Menurut Yusuf, Mahfud MD menyadari penuh konsekwensi dari sebuah proses politik, walaupun menurut sebagian besar rakyat Indonesia dia sangat layak untuk menjadi Cawapres mendampingi Jokowi.

"Namun harus menerima kenyataan tidak dipilih. Dijalaninya kenyataan itu dengan ikhlas, lapang dada dan tetap rasional," kata Yusuf.

Baca: Diklaim Produksi Surplus, Faktanya Januari-Juli Bulog Impor 1,18 Juta Ton Beras

Yusuf yang juga Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia berujar, memilih antara Mahfud MD dan KH. Ma'ruf Amin bukanlah pilihan antara yg baik dan buruk.

"Tapi Pak Jokowi harus memilih salah satu di antara dua putra bangsa yg keduanya baik. Pak Mahfud orang baik begitu juga Kiyai Ma'ruf," kata Yusuf.

Bagi Yusuf, untuk seseorang yang menyandang gelar Kiyai di depan namanya ditambah dengan posisinya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia tentulah orang itu berada di level kualitas yang sangat baik.

"Sudahi kontroversi soal pemilihan Cawapres, janganlah kontestasi Pilpres seakan hanya pada level Cawapres, padahal Capres-lah yg terpenting karena konstitusi negara memberikan kewenangan tertinggi padanya sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan," ucap Yusuf.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini