News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Sri Mulyani Batal Jadi Anggota Tim Pemenangan, Golkar: Jokowi Minta Fokus Urus Ekonomi Negara

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk Paulus (pojok kanan) di kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (22/8/2018)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus mengatakan, mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari tim pemenangan paslon Jokowi-Ma'ruf Amin merupakan saran dari Jokowi agar Sri Mulyani fokus mengurusi perekonomian negara.

"Kesimpulan presiden fokus pada pemerintahan, jadi bu Sri bilang mau gabung, dibilang 'kamu fokus aja ke pemerintahan karena masalah finansial ini harus diberesi'," kata Lodewijk saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/8/2018).

Lodewijk melanjutkan, Jokowi percaya mantan direktur Bank Dunia itu punya kemampuan yang memumpuni di bidang ekonomi dan keuangan negara.

Oleh karena, Jokowi ingin Sri Mulyani melanjutkan tanggung jawabnya sebagai bendahara negara.

"Artinya presiden gak mau, bu Sri Mulyani kan kuat dari sisi ekonomi, dalam operasional kenegaraan dia lebih penting sehingga pak Jokowi taruh dia di sana," katanya.

Selain itu, Lodewijk mengaku tak mempermasalahkan soal masuknya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di struktur tim kampanye nasional.

Apalagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak mengatur bahwa menteri harus mundur jika masuk tim kampanye.

"Tidak masalah. Karena Menko kan mengkoordinir kegiatan para menteri. Kalo Pak pramono kan memang sekretaris. Ke mana bosnya pergi dia dampingi, itu lah chemistrynya," kata Lodewijk.

"Aturan KPU tak mengatakan itu, dia hanya cuti bukan mundur," katanya.

Diketahui, hingga saat ini terdapat 11 nama yang ditunjuk menjadi Dewan Pengarah tim kampanye nasional Koalisi Indonesia Kerja.

Nama-nama tersebut, yakni Jusuf Kalla, Puan Maharani, Pramono Anung Wibowo, Agung Laksono, Akbar Tanjung, Try Sutrisno, Sidarto Danusubroto, Dimyati Rois, Siswono Yudho Husodo, Suharso Monoarfa, dan Laksamana TNI (Purn) Marsetyo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini