Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Gerindra Nizar Zahro mengatakan kejadian tidak diperbolehkannya Neno Warisman mengikuti aksi #2019gantipresiden di Pekanbaru dan juga Ahmad Dhani di Surabaya menandakan aparat keamanan tidak netral.
"Aparat sudah terseret dalam politik praktis. Logikanya, aparat tidak akan mungkin tunduk pada kemauan ormas. Aparat sejati hanya akan tunduk kepada undang-undang," ujar Nizar, Minggu (26/8/2018).
Baca: Amerika Kembali Aktifkan Armada Kedua Di Samudera Atlantik
Menurut Nizar acara #2019gantipresiden merupakan aksi yang sah dan dijamin konstitusi.
Undang-undang Nomor 9 tahun 1998 telah menjamin kebebasan bagi warga Indonesia untuk menyampaikan pendapat di muka umum.
Baca: Erick Tohir dan Najwa Shihab Masuk dalam Bursa Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf
"Acara serupa pun sudah digelar di Jakarta, Medan, Batam, Banten dan kota-kota lainnya. Semuanya berjalan lancar. Tidak ada provokasi dan juga tidak ada teror. Namun, kalaupun ada yang terprovokasi itu hanyalah penguasa yang merasa terancam kedudukannya," katanya.
Nizar menyayangkan di era reformasi seperti sekarang ini masih ada yang memakai "kayu" untuk membubarkan acara yang dijamin negara.
Baca: Survei Alvara Research Centre: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Terus Meningkat
Menurutnya aparat keamanan seharusnya sadar bahwa tidak ada yang bisa melawan kehendak rakyat.
"Seberapa banyaknya kayu yang digebukkan, seberapun kerasnya gebukan tersebut, tetap rakyatlah yang akan tampil sebagai pemenang," katanya.
Sebelumnya pegiat #2019GantiPresiden Neno Warisman tertahan di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018) pukul 18.30 WIB.
Neno Warisman tiba di bandara sekitar pukul 15.10 WIB.
Setibanya di gerbang bandara, Neno Warisman langsung dihadang sekelompok massa yang berjumlah ratusan.
Namun, massa yang menghadang Neno Warisman sudah berhasil dibubarkan paksa oleh petugas kepolisian dan TNI.
Tak lama setelah itu, datang pula sekelompok massa yang ingin membebaskan Neno Warisman.
Namun, kedatangan massa mendapat penghadangan dari pihak kepolisian dan TNI.
Tidak hanya Neno, musisi dan politikus Gerindra Ahmad Dhani juga tertahan di Hotela Majapahit Surabaya.
Ia tidak dapat mengikuti acara deklarasi #2019GantiPresiden yang sedianya digelar, Minggu (26/8/2018).
Ia tidak bisa keluar karena hotel dikepung sejumlah masa yang menolak acara #2019gantipresiden.