TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Farhat Abbas ikut berkomentar soal Ahmad Dhani yang ingin jual rumah demi modal kampanye bagi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Menurutnya, tindakan itu bisa dijadikan sebagai modal money politik untuk menyuap masyarakat.
"Kita enggak perlu menjual, enggak perlu pakai harta. Kita akan sampaikan kepada masyarakat kalau money politik uang adalah kejahatan demokrasi," kata Farhat di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
"Pembeli dan penerima bisa mendapat ancaman lebih dari dua tahun penjara. Bangsa ini harus bersih dari itu," imbuhnya.
Baca: Neno dan Ahmad Dhani Datangi DPR Adukan Pelarangan Hadiri Deklarasi #2019GantiPresiden
Jubir tim pemenangan paslon Jokowi-Ma'ruf Amin itu mengatakan, pihaknya tak memerlukan uang besar untuk mengkampanyekan Jokowi.
Alasannya, Jokowi dinilai telah memiliki rekam jejak baik sebagai presiden RI selama empat tahun kebelakang.
"Harusnya Ahmad Dhani jadi caleg malah kaya. Karena dia bisa manggung dan dibayar. Kalau perlu bikin celengan 'Ayo biayai caleg saya untuk Indonesia' pasti mereka bantu, kalau mereka suka. Tapi kalau orang nggak suka bisa kosong," komen Farhat.
"Kalau saya jadi Jokowi enggak perlu lagi urus kampanye ketika rakyat berada di bilik suara nanti ingat sukses Asian Games, ingat jembatan, ingat danau, ingat bendungan, ingat jalan, ingat Pak Jokowi, Pilih pak jokowi pasti enggak bisa kelain hati," pungkasnya.