TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin bercerita dirinya menolak ajakan menjadi ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.
Din mengaku pernah dihubungi oleh Koordinator Staf Khusus Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Kepresidenan Siti Ruhaini Dzuhayatin, pada 3 hari sebelum penyerahan struktur tim kampanye ke KPU.
"Kata mereka (Teten dan Ruhaini) membawa pesan presiden ingin dijadikan Ketua Timses Nasional. Namun saya belum percaya kalau Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin sendiri menyampaikan kepada saya. Makanya saya tak jawab waktu itu," ujar Din di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Jika memang Jokowi dan Ma'ruf Amin mengajaknya langsung, Din juga tetap menolak. Dirinya memiliki beberapa alasan ketidaksediaanya menjadi Ketua TKN.
Pertama, dirinya merupakan Mantan Ketua Umum Muhammadiyah.
"Sekarang masih mempunyai jabatan sebagai ketua ranting saya harus menegakkan organisasi Muhammadiyah tidak terlibat politik kekuasaan. maka tidak terlibat dalam dukung mendukung kubu manapun," jelas Din.
Kedua, ia juga memiliki jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antarnegara dan Peradaban (UKP-DKAAP), organisasi yang dibentuk pada masa Pemerintahan Jokowi-JK.
"Saya harus menjaga juga keseimbangan antara kawan-kawan yang berada di organisasi saya," sambung Din.
Ketiga, Din mengatakan dirinya merupakan Pegawai Negeri Sipil sebagai dosen dan guru besar di UIN Jakarta.
"Alasan penting saya ini PNS, tidak boleh ikut politik kekuasaan. Maka yang ngajak-ngajak saya ikut timses manapun harus tahu saya ini PNS tidak boleh, lebih bagus begini saja," ujar Din.
Sampai saat ini bocoran siapa nama Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf belum juga terpecahkan.
Beberapa elite yang masuk dalam jajaran TKN mengatakan, pengumuman Ketua Tim Kampanye Nasional akan berlangsung usai perhelatan Asian Games.
"Kita akan umumkan setelah Asian Games," ujar Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq, yang ditemui usai diskusi di hotel kawasan Sultan Agung, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2018).