Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pertemuan FPI dan GP Ansor yang menaungi Banser di Mapolrestabes Surabaya masih berkaitan dengan aksi #2019gantipresiden yang digelar di Surabaya beberapa waktu lalu.
Pertemuan yang dimediasi oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan itu juga menghadirkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan perwakilan TNI.
Mereka membahas perihal aksi #2019gantipresiden yang sempat menimbulkan bentrokan fisik.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan kesepakatan damai dari kedua belah pihak yang disaksikan oleh Kapolrestabes Surabaya dan Wali Kota Surabaya.
Baca: Pembunuh Munir Akhirnya Bebas Setelah Jalani Pidana 14 Tahun, Berikut Perjalanan Kasus Pollycarpus
Kombes Pol Rudi Setiawan juga mengatakan jika yang terlibat bentrokan telah meminta maaf.
"Meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dan kedua belah pihak sepakat tidak ada lagi bentrokan fisik maupun di media sosial," kata Kombes Pol Rudi Setiawan di Polrestabes Surabaya, Rabu (29/8/2018).
Menurutnya, pertemuan ini untuk mengajak semua pihak untuk berdamai dan tidak ada permusuhan.
"Ini suatu kesepakatan yang dijadikan role model untuk Kota Surabaya, mencintai perdamaian. Kami sepakat jogo Suroboyo (jaga Surabaya) bahwa setiap persoalan di Kota Surabaya ini diselesaikan secara musyawarah, kepala dingin dan menciptakan Kota Surabaya dingin dan aman," tandas Rudi.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini enggan berkomentar terkait hal tersebut.
Risma memilih untuk pamit meninggalkan Polrestabes Surabaya usai pertemuan mediasi itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Disaksikan Wali Kota Risma, Mediasi GP Ansor Surabaya dan FPI Hasilkan Kesepakatan Damai