News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Jadi Jubir Jokowi-Ma'ruf, Oesman Sapta Bilang ‎Deddy Mizwar Tahu Siapa yang Bakal Jadi Pemimpin

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar menyampaikan pemaparan saat kunjungannya di Kantor Tribun Jabar, Jalan Sekelimus, Kota Bandung, Rabu (28/2/2018). Dalam kunjungannya, Deddy Mizwar tidak didampingi oleh pasangannya, yakni calon wakil gubernur Dedi Mulyadi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang ( OSO) ikut berkomentar mengenai bergabungnya kader Demokrat Deddy Mizwar menjadi juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf.

Menurut OSO, Deddy mengetahui calon pemimpin yang bagus pada Pemilu Presiden 2019.

"Itu artinya dia mengerti siapa yang bakalan jadi pemimpin yang bagus," ujar OSO di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, (29/8/2018).

OSO mengatakan belum mengetehui pasti bergabungnya Deddy ke tim pemenangan.

Baca: Deddy Mizwar Nyeberang ke Kubu Jokowi di Pilpres, Pengamat: Dia Itu Artis Bukan Politisi

Namun yang pasti menurutnya bergabungnya Deddy atas inisiatif sendiri bukan berasal dari dorongan pihak manapun.

"Bagus, kalo dia engga mau siapa yang mau larang?" katanya.

Bergabungnya Deddy Mizwar ke dalam tim pemenangan diungkapkan Sekretaris Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto.

"Kami telah memutuskan dan sesuai dengan hasil koordinasi dengan bapak Jokowi bahwa Bapak Deddy Mizwar itu sebagai salah satu juru bicara di dalam tim kampanye nasional pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Bergabunya Deddy ke pihak Jokowi-Ma'ruf, kemudian ditanggapi oleh Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon.

Ia mengatakan bahwa bergabungnya Deddy menandakan bahwa politik di Indonesia sangat cair.

Selain itu menjadi tanda bahwa keberadaan Deddy Mizwar di partai Demokrat akan usai.

"Mungkin sudah digariskan keberadaan Kang Demiz ini di Demokrat cuma seumur jagung ya. Inilah bukti sangat cair dan dinamisnya politik Indonesia hari ini. Bisa pihak yang sudah jelas-jelas berbeda posisi politik, tanpa malu, malah merekrut pihak lain dari partai politik yang berbeda untuk menjadi tim suksesnya," pungkas Jansen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini