Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan keinginannya terkait sosok Wakil Presiden Jusuf Kalla di 2019.
Ia menyampaikan harapannya agar JK menjadi sosok penengah dalam situasi politik negeri.
Baca: Umumkan Ketua TKN, Jokowi Sebut Erick Thohir sebagai Pengusaha Sukses
"Saya minta pak Jusuf Kalla berdiri di tengah karena saya anggap beliau akan selesai sebagai wapres dan saat ini beliau tidak ikut konstelasi ini (politik)," ujar Dahnil di kantor wakil Presiden RI, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).
Bagi Dahnil, Jusuf Kalla sebagai tokoh berpengalaman bisa memberikan masukan kepada dua kubu yang bertarung di pilpres 2019.
"Saya tadi terus terang sampaikan ke pak JK kalau bisa ada di tengah, beri masukan ke dua kubu, mengingatkan semua elit politik supaya tidak melakukan kontestasi yang anarkis. Jadi saya minta pak JK setelah wapres ini bahkan saat menjadu wapres bisa menjadi penengah di tengah kontestasi," jelasnya.
Alasan lainnya ujar Dahnil, adalah sosok mantan politisi senior Golkar itu relatif diterima oleh banyak kelompok, baik kelompok nasionalis dan Islam.
"Apalagi pak Jusuf Kalla relatif bisa diterima banyak kelompok, islam, nasionalis, dan saudagar. Tapi terus terang JK menyampaikan etika beliau sebagai pasangan Pak Jokowi selama 5 tahun men-drive beliau harus kemana," ujar Dahnil.
Baca: Rupiah Mulai Menguat, Jusuf Kalla: Baguslah Ada Pengaruh dari Kebijakan Pemerintah
Nama Jusuf Kalla telah diumumkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengarah TKN.
Meski demikian, JK menyebut belum menerima SK resmi penunjukan dirinya sebagai dewan pengarah.