TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Erick Thohir mengaku sempat bertemu dengan Joko Widodo, sebelum memutuskan untuk mengisi posisi strategis di tim pemenangan.
Erick mengatakan, sudah sejak 20 Agustus 2018 diminta oleh bakal calon presiden Joko Widodo untuk mengisi posisi ketua tim pemenangan.
Pada pertemuan itu, ucap Erick, turut hadir para Sekretaris Jenderal Partai Politik pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Saya tidak menawarkan apa-apa. Karena saya waktu itu, dipanggil beliau, lalu dipertemukan oleh sahabat-sahabat yang memang sudah kenal lama," ujar Erick di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).
Baca: Pengamat LIPI: Coba Bandingkan dengan Sandiaga Uno, Jelas Erick Thohir Lebih Segala-galanya
Ia diminta oleh Jokowi untuk memberikan sumbangsih dari segi manajemen dan pemikiran.
Erick berujar, Jokowi mempercayainya memiliki keahlian di bidang manajemen.
"Tetapi di sini kan kuncinya tadi beliau berbicara bagaimana manajemen itu yang lebih dari pada saya pahami," ucap Erick.
Erick mengaku belum memiliki strategi khusus untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Sebab, ia baru akan menggelar rapat bersama dengan Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja pada Rabu (19/9/2018)
"Saya rasa kembali kan kita baru rapat hari Rabu ya. Dan di situ baru kita diskusi strategi-strategi untuk ke depan," kata Erick.
Erick menuturkan, Jokowi sempat menitipkan pesan dalam strategi pemenangan pada pesta demokrasi tahun depan.
"Kalau beliau mengarahkan sangat sederhana, bahwa tentu kami panitia bekerja juga tidak untuk beliau tapi bagaimana untuk juga rakyat ke depan itu yang terpenting," tutur Erick.