Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan jalan sehat di Kota Solo tak memiliki kaitan dengan gerakan #2019GantiPresiden.
Meski dilakukan orang-orang yang pro gerakan 2019GantiPresiden, kegiatan berlangsung damai.
"Yang terjadi di Solo kemudian kan jalan santai (jalan sehat) para masyarakat, saya pikir tidak ada hubungannya itu (gerakan 2019GantiPresiden), bahwa mungkin orang yang sama tapi tidak berhubungan dengan ganti presiden itu," ujar Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).
Baca: Sandiaga Dapat Buah Tangan Tempe Tak Setipis ATM dari Istri Gus Dur
Ia menegaskan Pemerintah tidak melarang kegiatan menyampaikan pendapat apapun.
Namun, dalam hal gerakan 2019GantiPresiden, kegiatan tersebut memiliki potensi konflik sehingga tidak diberikan izin.
"Supaya tidak menimbulkan konflik. Bukan dilarang karena berpendapat, enggak. Supaya enggak timbulkan konflik. Karena itu tidak diadakan di manapun secara resmi apa bila izin dengan pemerintah," tutur JK.
Baca: PBNU Akan Bahas Status Rais Aam Maruf Amin Dalam Rapat Pleno Pada 22 September 2018
JK merasa bersyukur kegiatan berlangsung damai dan mengaku kaget dengan jumlah massa yang hadir cukup banyak.
"Ya nyatanya tidak menimbulkan konflik walaupun banyak ya. Kita surprise juga begitu besar di Solo. Tapi tidak apa-apa, sekalinya dia bawa (gerakan) ganti presiden mungkin terjadi konflik," ujar Kalla.
Kalla berpendapat gerakan 2019GantiPresiden yang dengan melibatkan sejumlah massa di beberapa tempat merupakan hal yang wajar jelang Pilpres 2019.
"Di lain pihak juga ada kelompok lain-lain yaitu mendeklarasi mendukung terpilih kembali Pak Jokowi, kan ada juga. Kan selalu dua pihak, tapi itulah Pemilu, ada pihak 1, ada pro dan kontra, dan itu terjadi dan aman-aman saja," imbuhnya.
Baca: Suami Tembak Dada Istrinya dengan Airsoft Gun di Tanjung Priok, Begini Kronologinya
JK pun enggan berkomentar jauh saat disinggung pengaruh gerakan tersebut terhadap elektabilitas Jokowi-Maruf.
"Ya pengaruh atau tidak nanti kita lihat hasilnya, bahwa tentu ada saja pengaruh-pengaruh, tapi di lain pihak ada pengaruh juga dalam hal kampanye dari Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf. Relawan-relawan juga memberikan kampanye bersama," jelas Kalla.