Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengingatkan kubu petahana, yakni Jokowi-Ma'ruf Amin untuk berhati-hati lantaran Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan.
Hendri menyebut kubu petahana harus benar-benar memainkan strateginya. Karena SBY dinilainya tak sekadar memiliki para loyalis di Demokrat.
Baca: SBY Jadi Juru Kampanye Prabowo-Sandiaga, Pengamat: Bukti Demokrat Tidak Bermain Dua Kaki
Namun juga bisa memajukan AHY pula sebagai ujung tombak meraup suara bagi Prabowo-Sandiaga.
"Ya petahana harus hati-hati juga, strateginya harus benar-benar dimainkan karena SBY turun tangan. Artinya kader Demokrat yang loyal ke SBY pun akan turun," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (12/9/2018).
Diketahui, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso menyebut SBY akan menjadi juru kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Jangan lupa ada sosok AHY juga yang bisa menambah suara untuk Prabowo," imbuhnya.
Akan tetapi disisi lain, ia melihat SBY harus bekerja keras. Lantaran elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo masih memiliki jarak yang cukup jauh.
"Tapi dengan disparitas elektabilitas Jokowi dan Prabowo yang masih jauh, SBY memang harus bekerja keras untuk bisa mengangkat elektabilitas Prabowo," kata dia.
Selain itu, founder lembaga survei KedaiKOPI ini menilai akan ada perpindahan fokus di masyarakat terkait majunya SBY sebagai juru kampanye.
Jika sebelumnya publik tertarik membicarakan Erick Thohir dengan Sandiaga Uno, maka bukan tak mungkin sekarang akan kembali menyoroti Jokowi dengan SBY.
Hendri menyebut pertarungan strategi kedua sosok ini akan menarik.
"Jokowi versus SBY. Wah ini seru juga kita nonton. Presiden dua periode melawan presiden mau dua periode," kata dia.
"Ini akan menjadi menarik pertarungannya, maka orang akan melihat kalau sebelumnya membicarakan antara sosok Erick Thohir dengan Sandiaga Uno. Sekarang publik akan melihat pertarungan strategi antara sosok Jokowi dan SBY," pungkasnya.
Baca: Peluncuran Go-Viet di Vietnam Jadi Bukti Go-Jek Bukan Hanya Jago Kandang
Sebelumnya diberitakan, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan menjadi juru kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Djoko mengatakan bahwa SBY ingin turun langsung membantu memenangkan Prabowo.
"Beliau minta jadi juru kampanye," ujar Djoko Santoso di Jalan Kertanegara no 4, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018).