News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Gabung ke Kubu Prabowo-Sandi, Kwik Sudah Lama Tidak Berkomunikasi dengan PDIP

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kwik Kian Gie, mantan Menteri Kordinator Perekonomian Era Presiden Abdurahman Wahid, Kwik Gian Gie di Balai Kota, pada Senin sore (13/11/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah angkat bicara terkait masuknya Kwik Kian Gie sebagai tim penasehat ekonomi kubu Prabowo-Sandiaga.

Menurut Basarah, Kwiek yang pernah menjadi pengurus PDIP sudah lama tidak berkomunikasi dengan partainya‎.

"Pak Kwik memang sudah lama sekali. Sejak selesai dari DPP periode 2005 kalau tidak salah memang sudah tidak ada interaksi politik atau organisatoris dengan PDIP," ujar Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis,(13/9/2018).

Basarah mengatakan mantan Ketua Bappernas era Megawati tersebut sudah lama berada di luar PDIP.

Baca: PDIP: Prabowo Klaim Sepihak Soal Kwik Kian Gie

Sehingga tidak ada kewajiban baginya untuk melaporkan keputusannya menjadi penasehat ekonomi Prabowo-Sandi ke PDIP.

"Jadi tidak ada kewajiban konstitusional organisasi bagi pak Kwik untuk melapor apalagi meminta persetujuan kepada PDIP secara institusional. Karena keputusan itu, keputusan pribadi sehingga pertanggungjawabannya pribadi tidak ada kaitannya dengan institusi PDIP," katanya.

Menurut Basarah, meskipun belum ada pernyataan tertulis mundur dari PDIP, Kwik secara substansi sudah bukan lagi kader.

Pasalnya Kwik yang juga pernah menjabat menteri Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia (ekuin) tersebut memilih sikap politik yang bertentangan dengan keputusan partai dalam mengusung pasangan Capres-Cawapres.

"Dengan dia menyatakan keluar bergabung dari garis kebijakan politik partai yang sudah secara resmi melalui rakernas memutuskan pak Jokowi sebagai Capres dan kiai Ma'ruf Amin sebagai cawapres maka barang siapa yang tidak mendukung agenda resmi PDIP mengusung pak Jokowi dan Ma'ruf Amin berarti dia telah meletakkan diri dalam posisi politik bukan kader," katanya.

Basarah mengatakan PDIP merupakan partai yang demokratis. Bila hati nurani Kwik memilih bergabung dengan Prabowo-Sandi, partai mempersilahkannya.

Ia berharap Kwik dapat masukan yang baik tentang ekonomi dan persatuan kepada pasangan yang diusung partai oposisi tersebut.

"Semoga dengan keberadaan pak Kwik di posisi pasangan Prabowo-Sandi akan membawa semangat persatuan tersebut, sebagaimana ideologi yang pernah diperjuangkan pak Kwik di PDIP," pungkasnya.

Sebelumnya bakal calon presiden Prabowo Subianto mengklaim bahwa Kwik Kian Gie bergabung ke tim Kampanye Nasional ( TKN) Prabowo-Sandi.

Pernyataan tersebut disampikan Prabowo usai menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) di Jalan Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta, Rabu, (12/9/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini