TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ekonom senior Kwik Kian Gie disebut-sebut akan menjadi tim pakar dan penasihat bidang ekonomi di Kubu Prabowo-Sandiaga dalam pemilihan presiden 2019.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum tim kampanye akan ditetapkan pada 22 September 2018 atau tepat sehari sebelum memasuki masa kampanye.
Karena itu, ucap Hasto, PDIP akan bersikap terkait politikus PDIP Kwik Kian Gie masuk ke dalam tim pakar Prabowo, jika memang secara resmi telah didaftarkan ke KPU.
"Sehingga kami akan menanggapi khusus setelah tim kampanye terdaftar karena saat ini begitu banyak klaim-klaim secara sepihak dalam melakukan penggalangan dukungan," ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).
Hasto mengatakan, tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf cukup intens berkomunikasi dengan Kwik Kian Gie, "Kami juga cukup intens komunikasi," ucap Hasto.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno berujar pihaknya tak keberatan Kwik Kian Gie bergabung dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Kami demokratis. Itu pilihan pribadi," kata Hendrawan saat dikonfirmasi, Kamis (13/9/2018)
Menurut Hendrawan, Kwik memang memiliki kedekatan dengan Ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo yang pernah satu sekolah di Nederlandche Economiche Hogeschool, Rotterdam Belanda. Sedangkan anak sulung Kwik Kian Gie, Kwik Inghie merupakan sahabat dekat Sandiaga
Sebelumnya, bakal calon presiden, Prabowo Subianto menuturkan, bahwa Kwik Kian Gie akan bergabung untuk membantu di Pilpres 2019, "Pak Kwik Kian Gie sudah menyatakan ingin membantu kami," ucap Prabowo di rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018).