TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menilai usulan debat antar Capres dan Cawapres menggunakan bahasa Inggris merupakan bentuk kampanye negatif kepada Joko Widodo ( Jokowi).
Sebelumnya usulan tersebut disampaikan Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (14/9/2018),
"Itu usulan yang biasa saja yang tentu bisa saja diakomodir oleh KPU. Tetapi usulan itu lebih kampanye negatif saja kepada pak Jokowi," ujar Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (15/9/2018).
Menurut Cak Imin debat Capres-cawapres bukan cerdas cermat yang saling nunjukkan kemampuan fasih berbahasa asing.
Selain itu menurutnya jangan pernah menganggap bahwa kemampuan Bahasa Inggris Jokowi buruk.
"Jangan dikira pak jokowi bahasa inggrisnya jelek, enggak, lumayan bagus juga," katanya.
Menurutnya debat menggunakan bahasa inggris akan keluar dari kontels debat itu sendiri yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan visi misi pasangan Capres-cawapres kepada masyarakat.
"Gak ada masalah prinsipnya. Tetapi keluar konteks menurut saya. Kenapa? Karena ini urusan negara bukan urusan bahasa," katanya.
Sebelumnya kubu Prabowo-Sandiaga mengusulkan agar debat pada masa Kampanye Pilpres 2019 menggunakan Bahasa inggris. Alasannya karena menjadi presiden akan banyak bergaul dengan dunia internasional.
"Boleh juga kali ya. Ya, makanya hal-hal rinci seperti itu perlu didiskusikan," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto.