News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kubu Jokowi: Kritik Soal Ekonomi Gagal, Isu Agama Kembali Dibangkitkan

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf menyebut kubu Prabowo-Sandiaga gagal mengkritik persoalan ekonomi kepada pemerintahan Jokowi.

Baca: Kate Middleton vs Meghan Markle, Siapa yang Lebih Sering Bepergian ke Luar Negeri?

Baca: Isi Dompet Jessica Iskandar Terbongkar, Ria Ricis: Ada Mukanya Richard Kyle

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Raja Juli Antoni merespon hasil dari Ijtima Ulama jilid II yang menyatakan dukungan kepada pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Antoni mengatakan, pada tiga Minggu terakhir, kubu Prabowo-Sandiaga mencuatkan persoalan ekonomi yang dialami pemerintah.

Misal, dengan mengeluarkan pernyataan, bahwa kini tempe setipis kartu anjungan tunai mandiri dan uang senilai Rp 100 ribu hanya dapar membeli bawang dan cabai. Pernyataan itu diutarakan oleh Sandiaga Uno.

"Karena kritik ekonomi ini gagal, kemudian isu agama kembali dibangkitkan. Apakah memang komitmen kita untuk menjalankan demokrasi dengan baik dengan tidak menggunakan isu agama secara masif dalam kampanye ini akan kembali dipertemukan dengan pertemuan ijtima ulama itu," tutur Antoni.

Antoni menilai acara Ijtima Ulama 2 merupakan sesuatu yang wajar dalam berdemokrasi.

Namun, Antoni berujar, Ijtima Ulama mengklaim tentang mengatasnamakan ulama. Sebab, menurutnya, tidak semua ulama hadir.

Seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU A. Helmy Faishal Zaini, Ketua Umum Muhammadiyah Haidar Nasir, Sekretaris PP Muhammadiyah, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), Aceng Zakaria.

"Atau lembaga ke-Islaman yang selama ini berkontribusi besar bagi bangsa kita," ujar Antoni.

Antoni mengklaim, para penghafal Al Qur'an dan para ahli ibadah memiliki kecenderungan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Antoni berharap kedua kubu di Pilpres 2019 membahas persoalan ekonoki dan kesejahteraan sosial.

"Ketimbang kembali melakukan proses instrumentalisasi agama, isu primordial yang tidak mendewasakan bangsa kita," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini