Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik, M Qodari menilai tidak ada hubungannya antara nomor urut dengan kemenenangan dalam Pemilu.
"Kalau nomor urut itu sangat menentukan, maka harusnya pada 2014 yang menang adalah Prabowo Subianto. Kemudian partainya yang menang NasDem. Karena nomor urut 1 di 2014," ujar direktur Eksekutif Indo Barometer, dalam Breaking News Kompas TV, Jumat (21/9/2018) malam.
Bahkan, menurut dia, belum pernah dalam sejarah nomor urut 1 itu memenangkan Pemilu.
Baca: Pengamat: Gerindra dan Prabowo Akan Makin Identik dengan Nomor Urut 2
"Tahun 2009, Partai Demokrat nomor 31. Ternyata berhasil memenangkan Pileg 2009," jelasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan nomor urut untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019.
Tahapan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden tahun 2019, di Ruang Sidang Utama lantai 2 KPU RI, Jumat (21/9/2018) malam.
Baca: Ketua KPU: Nomor Urut Pasangan Calon Digunakan Untuk Citra Diri Selama Kampanye
Hasi pengundian pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat nomor urut satu dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut dua.
Penetapan nomor urut ini dituangkan dalam Keputusan KPU RI Nomor 1142/PL.02.2-Kpt/06/KPU/IX/2018 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019, tanggal 21 September 2018.