TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Joko Widodo - Ma'ruf Amin, mendapatkan nomor urut 1 dalam pengundian yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang digelar di Ruang Sidang Utama Gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018), malam.
Sementara pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mendapatkan nomor urut 2.
Dalam pengundian itu, cawapres dari dua kubu mengambil undian tahap pertama yakni untuk menentukan siapa yang akan mengambil nomor urut capres-cawapres terlebih dulu.
Dua cawapres, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, selanjutnya maju mengambil pengundian tahap pertama. Sandi mendapatkan angka 1, sementara Ma'ruf mendapatkan angka 2.
Karena mendapatkan nomor 1, selanjutnya Prabowo mengambil undian dan mendapatkan nomor urut 2. Adapun Jokowi mendapatkan nomor urut 1.
Menanggapi pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres malam ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Arus Bawah Jokowi (DPP ABJ) Michael Umbas menyambut baik sekaligus mengapresiasi perolehan nomor urut 1 yang diperoleh pasangan Jokowi-Amin.
Menurutnya, hasil yang didapatkan pasangan Jokowi-Amin memberikan sinyal kuat bahwa pasangan ini akan diberikan amanah oleh rakyat Indonesia satu periode lagi.
Baca: Jokowi Sebut Nomor Urut Satu Sesuai Dengan Harapkan
Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle United Liga Inggris Minggu 25 Februari 2024 Pukul 03.00 WIB
Piala Liga Inggris Carabao Cup Chelsea Vs Middlesbrough: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming
Perolehan nomor urut 1 ini juga sejalan dengan yang diharapkan relawan, bahwa Jokowi akan memimpin Indonesia selama dua periode.
"Apa yang ditunjukkan kedua pasangan calon malam ini sangat menyejukkan, kami berharap suasana yang sejuk ini akan terjaga sampai Pilpres selesai. Secara khusus kami menyambut baik perolehan nomor urut 1 pada pasangan Jokowi-Amin, artinya pasangan ini akan memimpin satu periode lagi," kata Umbas dalam keterangan tertulisnya, Jumat 21 September 2018 malam.
Apa yang disampaikan Jokowi pada pengundian nomor urut, lanjut dia, sudah seharusnya jika Pilpres 2019 benar-benar menjadi pesta demokrasi yang bermanfaat untuk rakyat Indonesia.
Dalam hal ini sebagai sarana mengisi dan mengajarkan pendidikan politik untuk pendewasaan sekaligus mencerdaskan rakyat.
Umbas menekankan bahwa Pilpres 2019 harus menampilkan adu program, gagasan, ide, dan rekam jejak.
Bukan sebaliknya, memunculkan fitnah, saling mencemooh dan saling menghina satu sama lain. Sebab tindakan itu jauh dari nilai-nilai Indonesia.
"Pesannya Pak Jokowi sudah sangat jelas, semua anak bangsa harus bersatu untuk Indonesia Maju," demikian Michael Umbas.