News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Prabowo Tak Gentar Meski Diejek dan Ditertawakan soal Kebocoran Uang Negara Rp 1000 Triliun

Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara 'Ngobrol Bersama 300 Jenderal dan Para Tokoh Nasional' dan mengangkat tema Ekonomi Kerakyatan sebagai Tatanan Ekonomi Indonesia Global di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Sabtu (22/9/2018)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku sering diejek saat mengatakan sebanyak Rp 1.000 triliun uang negara mengalami kebocoran.

"Saya diejek dan ditertawakan, tapi saya tidak gentar. Itu baru ditertawakan, belum ditembak oleh musuh," ujar Prabowo di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat (22/9/2018).

Baca: Politikus Gerindra: Posisi Wagub DKI Kewenangan Prabowo Subianto

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara 'Ngobrol Bersama 300 Jenderal dan Para Tokoh Nasional' dan mengangkat tema Ekonomi Kerakyatan sebagai Tatanan Ekonomi Indonesia Global.

Prabowo juga mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah. Namun, kekayaan tersebut tidak mengalir di dalam negeri dan malah mengalir ke luar.

"Tidak ada kekayaan nasional yang tinggal di Republik Indonesia. Ini sistem ekonomi kita menyimpang dari UUD 1945," tambahnya.

Jika diajarkan sejak kecil untuk meninggalkan kaidah-kaidah fundamental negara, Prabowo memepertanyakan bagaimana negara bisa akan sejahtera.

"Atau apa itu istilahnya disebut paria, dikucilkan," tambahnya.

Data-data terkait kebocoran uang negara pun ditunjukkan Prabowo, tak serta-merta menurut hasilnga saja.

Data pertama, Prabowo ambil dari pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang menyebut ada Rp2.000 hingga 3.000 triliun kerugian negara dari sektor kelautan.

Baca: Tolak Gabung Tim Kampanye Daerah Jokowi-Maruf, Khofifah Pilih Skala Nasional

"Kemudiam Menko Darmin yang mengatakan juga bahwa ada ekonomi bocor karena devisa tidak kembali, jadi benar aliran keluar," ujarnya.

Dari dua bukti itu, Prabowo menyebut bukunya yang berjudul Paradoks Indonesia pun sudh dibenarkan oleh pemerintah saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini