Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya menghormati keputusan putri Presiden ke 4 RI Abdurahman Wahid (Gusdur) , Yenny Wahid yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Menurutnya, di negara demokrasi setiap orang berhak menentukan dukungan politiknya pada Pemilu Presiden mendatang.
Baca: Lukisan Sesosok Pria Menulis NKRI Dipamerkan Usai Deklarasi di Rumah Gus Dur, Sosok Jokowi?
"Tentu kita menghormati pilihan politik Mbak Yenny ya sebagai tokoh beliau tentu punya kebebasan pilihan politik Ya tentu kita menghormati pilihan tersebut, ujar Dahnil, Rabu, (26/9/2018).
Ia berharap dengan bergabungnya dengan kubu Jokowi-Ma'ruf, Yenny dapat mendorong perhelatan Pemilu Presiden 2019 secara sehat.
Apalagi di masa awal kampanye, sudah banyak bermunculan informasi hoaks.
"Mudah-mudahan Mbak Yenny bisa ikut menetralisir hoaks-hoaks dan fitnah apalagi korban dari hoaks dan fitnah itu adalah perempuan dan anak yang terkait dengan hoaks-hoaks sekarang ini yang tersebar. Itu kan korbannya terbesar adalah perempuan," katanya.
Menurutnya, dukungan Yenny ke kubu lawan tersebut semakin melecut kubu Prabowo-Sandi untuk terus mengkonsolidasikan keekuatan, menjaring suara masyarakat. Terutama suara warga Nahdatlul Ulama ( NU) dan gusdurian.
"Karena kami yakin sekarang ini kan pemilih itu relatif sangat independen terjadi karena ada faktor sosial media internet akses informasi yang cukup sehingga membuat para pemilih itu relatif lebih independen dan mereka tidak selalu berpatron pada patronase patronase tertentu," pungkasnya.
Sebelumnya, Konsorsium Kader Gus Dur yang dipimpin Yenny Wahid resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan nomor satu Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.
Pernyataan sikap itu disampaikan di Rumah Pergerakan Gus Dur di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
Pernyataan sikap diawali dengan cerita Yenny Wahid hidup sederhana bersama ayahanda Abdurrahman Wahid atau Gus Dur semasa di bangku kuliah.
“Oleh karena itu kami membutuhkan pemimpin yang sederhana,” ucapnya.
“Dengan mengucap basmallah Konsorsium Kader Gus Dur menyatakan dukungan kepada calon presiden nomor 1 Joko Widodo-Ma’ruf Amin semoga bisa menjabat kembali menjadi presiden,” tegas Yenny.
Baca: Survei Indikator: PDIP Memimpin, Partai Berkarya Paling Buncit
Usai pernyataan sikap, peserta konsorsium yang terdiri dari banyak organisasi meneriakkan kalimat takbir dan menyanyikan shalawat.
Pernyataan sikap ditutup dengan penyerahan lukisan anak kecil bertelanjang dada yang menggoreskan kuas bertuliskan NKRI dari salah satu pimpinan konsorsium kepada Yenny Wahid.