Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah lukisan dipertontonkan usai deklarasi dukungan Konsorsium Kader Gus Dur yang dipimpin Yenny Wahid kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Rumah Pergerakan Gus Dur di Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018).
Setelah deklarasi dukungan selesai diucapkan, seorang pria berpakaian hijau dengan rambut gimbal menyerahkan sebuah lukisan besar dengan ukuran kira-kira 1,5 meter kali 1 meter kepada Yenny Wahid dan sembilan kyai pimpinan organisasi yang tergabung dalam Konsorsium Kader Gus Dur.
Baca: Elite Golkar Nilai Dukungan Yenny Wahid ke Jokowi-Maruf Tidak Mengejutkan
Lukisan dengan latar belakang abu-abu itu bergambarkan sosok seorang pria dewasa dengan rambut pendek, bertelanjang dada, dan memakai celana pendek hitam menghadap ke belakang sehingga wajahnya tak terlihat.
Sehingga terlihat kulit sawo matangnya.
Pria itu terlihat sedang mengoleskan kuas dan menuliskan tulisan NKRI yang huruf 'I' nya belum selesai dengan cat berwarna merah di latar belakang abu-abu yang dibuat seolah-olah sebagai tembok.
Saat tangan kanan pria itu sedang mengoleskan kuas, tangan kiri pria itu diletakkan di belakang, seperti posisi istirahat di tempat.
Yenny menjelaskan, lukisan itu bermakna seseorang yang sedang menuliskan atau membangun NKRI namun belum selesai.
“Maknanya seorang pria sedang menulis NKRI namun I nya belum selesai,” jelasnya.
Yenny pun menyebutkan bahwa pelukisnya adalah seorang pria bernama Butet namun ia enggan menyebutkan nama lengkapnya.
“Dibuat oleh Butet, kalau interpretasi seninya saya tidak tahu ya, yang tahu kan pelukisnya,” tegasnya.
Yenny pun enggan menunjukkan siapa sosok yang melukiskannya.
Baca: Tanggapan Fadli Zon atas Pernyataan Dukungan Keluarga Gus Dur kepada Jokowi-Maruf
Lukisan itu bisa dimaknai seorang pria yang muncul dari latar belakang sederhana yaitu Jokowi yang membangun NKRI namun belum selesai.
“Dengan mengucapkan Bismillahirahmannirahim menyatakan mendukung paslon nomor satu (Jokowi-Ma’ruf Amin) untuk memimpin Indonesia kembali,” pungkas Yenny dalam deklarasi.