Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden Nomor Urut 1, KH Ma'ruf Amin mendatangi rumah kediaman keluarga Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan pada Rabu (26/9/2018).
Seusai pertemuan, Anggota BPIP Mahfud MD yang juga mengikuti pertemuan itu mengatakan, pada pokoknya dalam pertemuan tersebut dicapai kesepakatan terkait tidak adanya pengkotak-kotakan dalam tubuh Nahdlatul Ulama (NU).
Baca: Shinta Nuriyah Wahid Sambut Hangat Kedatangan Maruf Amin di Kediamannya
Terlebih dalam kesepakatan tersebut tidak boleh ada saling mengejek antara NU kultural atau struktural.
"Sudah tersampaikan semua secara eksplisit juga bahwa NU itu sangat besar sebagai penyangga republik Indonesia sebangsa dan negara, oleh karena itu tadi disepakati tidak ada lagi apa namanya saling ejek antara NU kultural atau NU struktural, karena satu semua," kata Mahfud usai pertemuan.
Mahfud menambahkan, NU struktural adalah pelayan bagi NU kultural dan NU kultural adalah penyangga bagi NU struktural.
"Struktural itu pelayan kultural, yang kultural itu penyangga yang sturktural. Sehingga ke depannya tidak ada lagi urusan kotak-kotak," kata Mahfud.
Sebelumnya, perdebatan antara NU kultural dan struktural terjadi sehari menjelang deklarasi calon wakil presiden dari pihak calon presiden Joko Widodo.
Ketika tiba di kediaman Gus Dur, Mahfud dan Ma'ruf terlihat saling berpelukan dan mencium pipi kanan dan kiri.
Mahfud yang tiba pukul 09.45 WIB terlihat keluar dari ruang tamu kediaman Gus Dur dan menyambut Ma'ruf dengan senyum.
Baca: Jusuf Kalla Dorong Peningkatan Kerjasama Perdagangan Indonesia-Amerika
Pertemuan tersebut berlangsung sejak pukul 10.14 WIB sampai pukul 11.30 WIB.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula beberapa tokoh seperti anggota Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo, beberapa Kiai dari Madura, beberapa kiai dari Jawa, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Lakpesdam) PBNU Rumadi Ahmad, dan Wakil ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali.