TRIBUNNEWS.COM – Istri almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah meminta kepada seluruh pasangan calon presiden dan wakil presiden agar berdemokrasi selayaknya ksatria dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Sinta tidak menginginkan pesta rakyat dikotori dengan saling fitnah dan ujaran kebencian, seperti dilansir TribunWow.com dari tayangan akun Youtube, Berita Satu, Rabu (26/9/2018)
Menurut Sinta, pesta rakyat yang akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang seharusnya dijadikan ajang mempererat tali persaudaraan antara anak bangsa.
Sinta juga menambahkan kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2019 bukan tempat untuk saling menghujat, menyebar fitnah dan melontarkan kebencian.
Sehingga, Sinta meminta pilpres 2019 harus dilakukan secara santun, damai, adil serta jujur.
"Dalam kesempatan ini saya hanya ingin menyampaikan agar pesta rakyat yang akan kita gelar nanti itu dijadikan ajang untuk mempererat tali persaudaraan antara anak bangsa.
Bukan dijadikan tempat untuk saling menghujat, saling memfitnah, saling melontarkan kata-kata kebencian dan sebagainya, karena itu, pesta rakyat harus kita lakukan secara santun, secara damai, adil, jujur dan dilakukan dengan cara kesatria," jelas Sinta.
Sebelumnya, sebagai perwakilan keluarga, Yenny Wahid telah mengumumkan pilihan politik keluarga dan Barisan Kader (Barikade) Gusdur.
Putri dari Presiden ke-4 RI tersebut telah memutuskan untuk mendukung pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam pilpres 2019 mendatang.
Meski demikian, Yenny menegaskan bahwa sang Ibu, Sinta Nuriyah Wahid tidak ikut-ikutan dalam arah sikap politik keluarga Gus Dur tersebut.
Yenny mengatakan hal tersebut, sebelum membacakan pernyataan sikap terkait dukungan pada konferensi pers di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, yang disiarkan melalui Metro TV, Rabu (26/9/2018).