Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Prabowo-Sandi mendesak pemerintah untuk menghemat anggaran dengan tidak terlalu mewah dalam penyelenggara pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali pada 8-14 Oktober 2018.
Tim ekonomi Prabowo-Sandi, Rizal Ramli menyarankan pemerintah untuk mengalihkan alokasi anggaran penyelenggara pertemuan tahunan tersebut untuk bantuan bencana Palu-Donggala.
Baca: Kubu Prabowo Kritik Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali yang Terlalu Mewah
"Dialihkan penghematan itu untuk membantu rakyat kita di Donggala, di Palu dan di Lombok karena banyak yang masih belum dikerjakan," kata Rizal di kediaman Prabowo, Jalan, Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (5/10/2018).
Rizal mengatakan, alokasi anggaran pemerintah untuk penyelenggaraan pertemuan tersebut terlampau besar. Pemerintahpun dinilai terlalu mewah dalam menggelar acara.
"Saya kira tidak ada pesta bank dunia seperti ini di negara lain. biasa-biasa saja. bahkan kalau makan disediakan minuman, potato chips, snack. kagak ada tuh maka-makan, bayar sendiri kalau mau makan," katanya.
Sebagai bentuk sikap penghematan tersebut,kubu Prabowo-Sandi tidak akan mengirimkan delegasi dalam pertemuan yang diperkirakan akan dihadiri 30 ribu orang tersebut.
Mereka yang duduk di parlemen atau instansi lainnya yang berasal dari parpol Koalisi Indonesia Adil Makmur tidak akan ikut dalam pertemuan itu.
"Kemudian koalisi ini tidak akan mengirim wakil ke pertemuan di Bali sebagai sikap kita prihatin dengan keadaan yang ada. terima kasih," katanya.
Baca: Harga Semua Jenis Beras Naik, Presiden Disarankan Evaluasi Kinerja Mentan
Untuk diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara pertemuan tahunan dana moneter internasional-bank dunia pada 8-14Oktober 2018.
Persiapan penyelenggaraan kini telah mencapai 90 persen. Meski pemerintah mengalokasikan dana Rp 810 miliar, namun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan bahwa pertemuan tersebut akan berdampak pada perekonomian di Bali senilai Rp 5,9triliun.